Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Pemerintah Antisipasi Potensi Resesi dan Perlambatan Ekonomi

Begini jurus pemerintah untuk menjaga ekonomi dalam negeri sertamengantisipasi potensi resesi dan perlambatan ekonomi global.
Ilustrasi krisis keuangan global/Freepik
Ilustrasi krisis keuangan global/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Indonesia masih melanjutkan tren pertumbuhan yang impresif di tengah ancaman resesi global. Meski demikian, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah cara guna mengantisipasi potensi resesi dan perlambatan ekonomi.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan, ada sejumlah strategi yang digunakan pemerintah dalam menghadapi kondisi tersebut.

Pertama, memberdayakan ekonomi domestik dan melanjutkan hilirisasi industri berbasis SDA guna memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor.

“Kedua, pengendalian inflasi untuk meningkatkan daya beli, khususnya inflasi pangan yang menjadi sumber inflasi utama di Indonesia,” kata Iskandar kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Adapun, pengendalian yang dilakukan melalui gerakan tanam pekarangan, food estate, peningkatan produktivitas dan percepatan musim tanam, serta memperlancar distribusi barang dengan kerja sama antar daerah dan subsidi ongkos angkut.

Ketiga, memperbaiki iklim investasi dengan menerapkan secara penuh Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko di seluruh Indonesia. Dengan begitu, hilirisasi industri berbasis SDA dan sektor-sektor usaha lainnya dapat meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022 atau tumbuh 1,81 persen dari kuartal sebelumnya.

Capaian positif tersebut salah satunya didorong oleh neraca perdagangan Indonesia yang kembali mencatatkan surplus sebesar US$14,92 miliar pada kuartal III/2022, serta pulihnya mobilitas dan daya beli masyarakat.

Dengan seluruh capaian tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis bahwa predikat “The Bright Spot” dapat terus dijaga.

“Kita tetap optimis bahwa predikat “The Bright Spot” dapat terus kita jaga,” tulis Sri Mulyani melalui akun Instagram resmi @smindrawati, dikutip Selasa (8/11/2022).

Kendati demikian, dia menghimbau agar tetap waspada, lantaran faktor ketidakpastian masih sangat tinggi.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan Indonesia pada kuartal IV/2022 tumbuh di kisaran 5,2-5,4 persen dan keseluruhan 2022 pada kisaran 5,3 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 diprediksi berada pada kisaran 5,1-5,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper