Bisnis.com, JAKARTA — Badan Kebijakan Fiskal atau BKF Kementerian Keuangan menyatakan bahwa tingkat produk domestik bruto atau PDB sepanjang 2022 telah melampaui kondisi prapandemi.
Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa menguatnya perekonomian nasional terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2022 yakni 5,7 persen (year-on-year/YoY) atau 1,8 persen (quarter-to-quarter/QtQ). Ekonomi tetap melaju di tengah risiko tekanan global.
Menurut Febrio, kinerja pemulihan itu pun membuat tingkat PDB nasional sepanjang 2022 telah melampaui kondisi prapandemi. Artinya, tingkat PDB kuartal I hingga kuartal III tahun ini sudah lebih tinggi dari periode yang sama pada 2019.
“Level PDB nasional secara kumulatif sampai dengan kuartal III/2022 semakin melampaui level PDB prapandemi atau lebih tinggi 6,6 persen dari kumulatif kuartal I sampai III/2019,” ujar Febrio, dikutip dari keterangan resmi Kemenkeu pada Selasa (8/11/2022).
Konsumsi rumah tangga, sebagai kontributor dominan dari PDB Indonesia, mencatatkan pertumbuhan 5,39 persen (YoY). Sayangnya, catatan itu ternyata melambat dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal II/2022 di 5,51 persen.
Menurut Febrio, kinerja pertumbuhan konsumsi domestik sejalan dengan indikator konsumsi, termasuk rata-rata Indeks Penjualan Riil yang tumbuh 5,5 persen YoY pada kuartal III/2022.
Febrio menyebut bahwa program perlindungan sosial melalui peningkatan subsidi energi, bantuan subsidi upah, bantuan langsung tunai, dan penyaluran bantuan oleh pemerintah daerah turut berperan dalam menjaga daya beli masyarakat.
Adapun, Kementerian Keuangan memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan berada di kisaran 5,0 persen—5,3 persen. Laju ekspansi perekonomian diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
“Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV diperkirakan akan moderat, terutama mempertimbangkan siklus perekonomian yang relatif melambat pada akhir tahun setiap periodenya, serta high base-effect akibat fenomena pent-up demand setelah relaksasi PPKM Level IV pada kuartal IV/2021,” kata Febrio.