Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan

Gapensi menilai industri konstruksi pada 2023 akan dibayangi oleh awan hitam yang diakibatkan tekanan eksternal.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com 08 November 2022  |  21:17 WIB
Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan
Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan. - Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menilai industri konstruksi pada 2023 akan dibayangi oleh awan hitam yang diakibatkan tekanan eksternal.

Wakil Ketua Umum Gapensi Didi Iskandar Aulia mengatakan bahwa sebelum akhir tahun, pada umumnya pemerintah telah melakukan lelang sejumlah proyek infrastruktur. Namun, pada November ini pihaknya belum menerima sejumlah penawaran tender dari pemerintah.

Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya proyeksi akan terjadinya resesi pada tahun depan, sehingga telah mengurangi jumlah proyek yang ada.

"Pasti ada tekanan, saya tidak tahu berapa besar tapi saya rasa ada tekanan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Di sisi lain, masuknya tahun politik pada 2023 telah menambah tekanan pada sektor konstruksi. Alasannya adalah pemerintah akan memperketat struktur anggarannya dan sangat memilih proyek-proyek yang akan dikerjakan pada 2023.

Dia menambahkan, fokus pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur yang telah berjalan dan tidak memulai proyek baru berdampak cukup besar terhadap badan usaha konstruksi. Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinilai tidak dapat mengkompensasi kue yang hilang untuk badan usaha konstruksi.

Sementara itu, arah pemerintah untuk lebih menggenjot program padat karya pada 2023 juga akan semakin mengurangi kue dari badan usaha konstruksi.

"Kalau padat karya hasilnya jelas, hasil capainnya jelas, cuma kan pajaknya tidak ada, kalo swakelola tidak ada pajaknya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

infrastruktur gapensi konstruksi IKN
Editor : Aprianus Doni Tolok

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top