Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan

Gapensi menilai industri konstruksi pada 2023 akan dibayangi oleh awan hitam yang diakibatkan tekanan eksternal.
Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan./Kementerian PUPR
Gapensi Prediksi Industri Konstruksi Tertekan Tahun Depan./Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menilai industri konstruksi pada 2023 akan dibayangi oleh awan hitam yang diakibatkan tekanan eksternal.

Wakil Ketua Umum Gapensi Didi Iskandar Aulia mengatakan bahwa sebelum akhir tahun, pada umumnya pemerintah telah melakukan lelang sejumlah proyek infrastruktur. Namun, pada November ini pihaknya belum menerima sejumlah penawaran tender dari pemerintah.

Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya proyeksi akan terjadinya resesi pada tahun depan, sehingga telah mengurangi jumlah proyek yang ada.

"Pasti ada tekanan, saya tidak tahu berapa besar tapi saya rasa ada tekanan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).

Di sisi lain, masuknya tahun politik pada 2023 telah menambah tekanan pada sektor konstruksi. Alasannya adalah pemerintah akan memperketat struktur anggarannya dan sangat memilih proyek-proyek yang akan dikerjakan pada 2023.

Dia menambahkan, fokus pemerintah pada proyek-proyek infrastruktur yang telah berjalan dan tidak memulai proyek baru berdampak cukup besar terhadap badan usaha konstruksi. Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinilai tidak dapat mengkompensasi kue yang hilang untuk badan usaha konstruksi.

Sementara itu, arah pemerintah untuk lebih menggenjot program padat karya pada 2023 juga akan semakin mengurangi kue dari badan usaha konstruksi.

"Kalau padat karya hasilnya jelas, hasil capainnya jelas, cuma kan pajaknya tidak ada, kalo swakelola tidak ada pajaknya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper