Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menargetkan pemboran 95 sumur pengembangan dan satu sumur eksplorasi untuk menjaga laju penurunan produksi alamiah dari sejumlah lapangan tua di Wilayah Kerja (WK) Mahakam hingga akhir 2022.
General Manager PHM Krisna mengatakan, PHM tengah menerapkan sejumlah inovasi dan aplikasi teknologi untuk meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur Migas yang ada di kawasan tersebut.
“Kami terus berupaya menahan laju penurunan produksi alamiah dengan menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam operasi produksi, drilling, well intervention atau well connection, maintenance atau inspection works,” kata Krisna melalui siaran pers, dikutip Selasa (8/11/2022).
Krisna menambahkan, langkah-langkah strategis itu dilakukan untuk memenuhi target WP&B 2022 yang diberikan oleh SKK Migas dengan capaian produksi gas 550 MMscfd dan produksi minyak 19,5 Kbbld.
“PHM merencanakan pemboran 95 sumur pengembangan eksploitasi dan 1 sumur eksplorasi. Kami pun berhasil merealisasi sumur tajak pada triwulan pertama tahun ini sebanyak 24 sumur. Target pengeboran ini diharapkan mampu mendorong tambahan produksi rata-rata tahunan di tahun 2022 sebesar 3.951 BOPD untuk minyak dan 133 MMscfd untuk gas,” kata dia.
Kenaikan produksi PHM tentunya tidak lepas dari kontribusi proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang on stream pada 20 Mei 2022 silam. Adapun, produksi gas dari proyek ini diperkirakan mencapai 45 MMscfd dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari).
Baca Juga
Dia mengatakan, produksi yang cukup besar dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional saat ini sekaligus menjadi penggerak kegiatan operasi dan investasi hulu migas, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia Chalid Said Salim mengatakan, kenaikan produksi PHM didukung oleh keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan program peremajaan instalasi yang dilakukan oleh PHM sejak Mei hingga Juni 2022.
“Program peremajaan dan inspeksi instalasi yang dimajukan memungkinkan start up sumur-sumur baru Sisi Nubi dengan berkelanjutan sehingga menyumbang gas yang signifikan untuk pencapaian laju alir wellhead gas diatas 550 MMscfd. Program pemeliharaan dilakukan optimal sehingga berhasil mengurangi potensi kehilangan produksi sebesar 1,4 BCF,” kata Chalid.
Tahun ini, pencapaian di area offshore PHM yang disatukan dalam inovasi OPTIDRILL berhasil membukukan pengeboran tercepat di area Mahakam dengan cost efficiency lebih dari 55 persen. Inovasi ini menggunakan optimasi persiapan side track dari semen sumur lama secara rigless dengan hydraulic workover unit, optimasi komplesi sumur rigless dan optimasi akuisisi data reservoir tanpa drill pipe.
Langkah-langkah strategis yang dilakukan PHM untuk mendukung upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi, serta menahan laju penurunan produksi alamiah, antara lain penerapan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas, maintain baseline, penambahan sumur baru dan massive well interventions. Selain itu, PHM juga meminimalkan shutdown dan meningkatkan integritas fasilitas produksi serta menetapkan dan memonitor drilling sequence serta identifikasi awal hal-hal yang dapat mengganggu jadwal pemboran.
Selanjutnya, PHM juga terus memastikan project construction/modification project dilakukan dengan on time, on budget, on spec, on return (OTOBOSOR), meningkatkan kompetensi teknikal dan HSSE bagi pekerja PWTT, TKJP, dan contract service melalui berbagai sertifkasi, pelatihan HSSE mandatory, HSSE meeting, safety stand down, dan upskilling serta memperkuat kolaborasi dari berbagai fungsi yang ada di PHM.