Tragedi Bintaro II
3. Tabrakan Kereta Api 146 Empu Jaya (2001)
Kesalahan dalam memberikan sinyal kembali menjadi biang kerok dalam tabrakan kereta api 146 Empu Jaya yang menabrak KA Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153. Kecelakaan ini menewaskan 31 orang dan 53 orang luka berat. Tabrakan yang terjadi pada 25 Desember 2001 pukul 04.33 itu disebabkan oleh KA 146 yang diklaim melanggar sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat.
4. Tabrakan Kereta Api Kertajaya (2006)
Kecelakaan berawal ketika KA Kertajaya akan masuk ke Stasiun Gubug Jalur 1, sedangkan KA Gumarang masuk ke stasiun yang sama di jalur 2. Setelah KA Gumarang melintas keluar, KA Kertajaya tidak sabar dan ikut beranjak keluar sehingga masuk ke jalur 2, padahal KA Kertajaya belum diberikan sinyal untuk berjalan.
Di sisi lain, KA Sembrani yang datang dari arah Jakarta memacu dengan kecepatan tinggi masuk ke Stasiun Gubung. Tabrakan pun tak terhindar. Kedua lokomotif yang bertabrakan rusak dan tak berbentuk sehingga di mutasi ke Sumatra pada tahun 2007.
5. Kereta Api Sribilah dengan Kereta Api Barang Lokomotif BB (2007)
Tabrakan antara kereta api Sribilah dengan kereta api barang lokomotif BB 30334 diduga diakibatkan oleh kelalaian petugas ketika memindahkan jalur rel keluar masuk KA. Tak terelakkan, kecelakaan ini mengakibatkan 9 orang luka berat dan 26 luka ringan. Tragedi ini terjadi pada 2 Februari 2007, 08.20 WIB di pintu lintasan keluar Stasiun Rantau Prapat, Sumatra Utara.
6. Kereta Api Argo Bromo Anggrek (2010)
KA Api Argo Bromo Aggrek menabrak KA Senja Utama Semarang yang tengah menungggu di Stasiun Petarukan pada 2 Oktober 2010 lalu. Kejadian ini terjadi di jalur utara ketika KA Senja Utama Semarang menunggu di jalur 3, KA Argo Bromo Anggrek dari arah Jakarta memasuki jalur yang sama sehingga terjadi tabrakan dari belakang.
7. Tragedi Bintaro II (2013)
Tragedi nahas yang menima kereta di Bintaro kembali terjadi, tepatnya pada 9 Desember 2013. Kala itu, KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dengan nomor 1131 berangkat dari Serpong pukul 11.01 WIB. Pada pukul 11.25 WIB, kereta tersebut mendadak tak bisa di rem dan terjadi tabrakan dengan truk tangki Pertamina pada pukul 11.25 WIB.
Tak berselang lama, puku 11.30 WIB terdengar 3 kali ledakan. Pasalnya, truk Pertamina membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter dan melewati perlintasan KA di Pondok Betung, Bintaro. Adapun korban yang tewas dalam tragedi ini yaitu 5 orang termasuk masinis, teknisi, hingga penumpang.