Bisnis.com, JAKARTA — Gaya hidup orang kaya menjadi satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menyumbang 50,38 persen dengan capaian pertumbuhan 5,39 persen yoy.
Kepala BPS Margo Yuwono hal itu didorong oleh peningkatan aktivitas belanja pada kelompok masyarakat menengah atas, khususnya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mewah atau tersier.
"Ini indikasi yang baik," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).
Margo melanjutkan bahwa belanja kelas menengah atas memberikan dampak positif terhadap kelompok lainnnya. Dengan demikian pemulihan ekonomi akan terus berlanjut dan menguat.
Pada periode yang sama, daya beli kelompok masyarakat bawah terbantu dengan adanya realisasi bantuan sosial dan subsidi energi. "Pada kuartal III/2022 ini cukup tinggi realisasinya dibandingkan dengan kuartal III/2021," katanya.
Baca Juga
Adapun Margo mengatakan satu-satunya komponen PDB dari sisi pengeluaran yang mengalami koreksi adalah belanja pemerintah. Komponen ini berkontribusi 7,57 persen terhadap PDB.
Dia menyebut bahwa penyebab berkurangnya konsumsi pemerintah pada kuartal III/2022 di antaranya karena penurunan realisasi belanja barang dan jasa melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Komponen lainnya yang mencatatkan pertumbuhan antara lain pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 4,96 persen, ekspor yang naik 21,64 persen, dan impor sebagai pengurang dari PDB tumbuh 22,98 persen.
Ekspor, kata Margo, didorong oleh windfall komoditas unggulan seperti batu bara, hasil minyak, dan gas alam. Sementara itu impor didorong oleh kenaikan barang modal dan bahan baku.
"Diindikasikan kebutuhan tinggi, ini menunjukkan ekonomi kuartal III/2022 juga ada pemulihan yang semakin menguat," kata Margo.