Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2022, Jumlah Penumpang Garuda (GIIA) Tembus 10 Juta

PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengalami peningkatan jumlah penumpang sebesar 61,11 persen menjadi 10,498 juta penumpang pada kuartal III/2022.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 61,11 persen menjadi 10,498 juta penumpang pada kuartal III/2022 dibandingkan dengan pada kuartal II/2022.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan jumlah penumpang hingga kuartal II/2022 mencapai 6,51 juta penumpang. Pasca Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU, maskapai pelat merah tersebut tengah melakukan transformasi supaya lebih menguntungkan dan mengoptimalkan daya saing Garuda.

"Pada Kuartal III/2022, penumpang mengalami peningkatan sebesar 61,11 persen menjadi 10,49 juta penumpang dibandingkan dengan pada pergerakan penumpang hingga Kuartal II/2022," kata Irfan melalui keterangan resmi, Jumat (4/11/2022).

Emiten berkode saham GIAA tersebut pun optimistis memasuki tahun kebangkitan sektor aviasi yang diproyeksikan akan mulai berlangsung pada 2023 mendatang.

Sementara itu, kinerja penumpang juga turut diperkuat dengan capaian angkutan kargo yang tercatat sebesar 144.000 ton hingga kuartal III/2022. Hal ini tentunya selaras dengan komitmen Perusahaan untuk terus memaksimalkan potensi angkutan kargo dalam menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan nasional.

Sementara itu, Garuda secara group turut mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga Kuartal III/2022 sebesar 60,35 persen menjadi US$1,5 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada sebelumnya yaitu sebesar US$939 juta.

Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut dikontribusikan oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87 persen, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88 persen, serta pendapatan lainnya sebesar 27,13 persen. 

Peningkatan pendapatan yang signifikan tersebut juga menjadi sinyal positif tersendiri bagi proyeksi kinerja usaha Garuda ke depannya yang berkelanjutan, khususnya dengan ditunjang struktur biaya, kinerja operasi yang adaptif dalam menghadapi tantangan kinerja usaha ke depannya.

Irfan menilai kondisi fundamental dan kinerja operasi yang semakin solid serta didukung oleh iklim market transportasi udara yang tumbuh signifikan menjadi momentum tersendiri bagi perseroan untuk mengintensifkan percepatan dan penyehatan kinerja keuangan.

Pertumbuhan pendapatan tersebut juga kian memperkuat outlook kinerja positif Garuda di tengah langkah realisasi rights issue, baik dalam kaitan implementasi rencana perdamaian PKPU, maupun rencana penambahan struktur permodalan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun dalam mendukung program restorasi pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper