Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jusuf Kalla Yakin Ekonomi Indonesia Kebal Resesi, Benarkah?

Perekonomian domestik Indonesia akan diuji di tengah resesi yang terjadi di beberapa negara.
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Selasa (25/10). /Bisnis-Abdurachman
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Selasa (25/10). /Bisnis-Abdurachman

Moeldoko Sebut Tidak Perlu Khawatir Resesi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir di tengah ancaman resesi. Menurutnya, perekonomian Indonesia cukup  kuat untuk bertahan saat dunia terancam resesi.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko untuk menepis anggapan berbagai pihak yang menyebut Indonesia bakal mengalami resesi pada 2023 mendatang.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Ekonomi tetap tumbuh meski trennya melambat. Jadi yang punya banyak uang silahkan belanjakan uangnya, karena itu akan menjaga perekonomian kita terus bergerak,” kata Moeldoko dalam keterangan resmi, Jumat (4/11/2022).

Mengenai peringatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu terkait ancaman resesi global, Moeldoko menilai bahwa itu bukan untuk menakut-nakuti.

Akan tetapi, ajakan agar Indonesia waspada terhadap kondisi pasar global yang mana telah terjadi perlambatan ekonomi di negara maju, serta ancaman krisis energi, pangan, dan krisis keuangan global akibat naiknya tensi geopolitik.

Kondisi ini sudah terasa di Indonesia. Perlambatan pertumbuhan di negara-negara maju, telah menyebabkan berkurangnya permintaan terhadap barang ekspor. Akibatnya, nilai ekspor dan impor Indonesia turun, menyebabkan nilai surplus perdagangan terancam mengalami penurunan.

“Dampaknya terhadap perekonomian kita tentu saja ada, tapi tidak terlalu besar. Karena sejauh ini, komponen utama PDB kita adalah konsumsi rumah tangga dalam negeri. Kita harus tetap optimistis dan terus waspada,” tegasnya.

Moeldoko juga menuturkan, secara makro, pemerintah dan otoritas moneter telah melakukan langkah-langkah antisipasi melalui kebijakan, baik fiskal maupun moneter.

Bank Indonesia (BI) menjalankan tugasnya untuk meredam kenaikan inflasi melalui berbagai instrumen, sedangkan pemerintah pusat maupun daerah bekerja sama untuk mengendalikan harga-harga dengan memperkuat skema bantuan sosial agar mampu menjadi bantalan bagi masyarakat khususnya kelompok menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper