Bisnis.com, JAKARTA- Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memperpanjang kebijakan pelonggaran down payment atau DP Nol Persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dinilai belum dapat mendorong penjualan properti.
Adapun pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) untuk KPR dan pembiayaan properti tersebut akan diperpanjang hingga 31 Desember 2023.
Direktur PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) Harun Hajadi mengatakan kebijakan tersebut belum bisa mendorong daya beli masyarakat terhadap properti.
Hal ini lantaran kebijakan BI tersebut bukan termasuk insentif terhadap pembelian, melainkan berkaitan dengan skema pembiayaan kredit perumahan saja.
"Kalau Bank kasih DP Nol Persen pasti ada pengaruh. Tapi kan Bank mana mau kasih DP Nol Persen, kan Bank harus hati-hati. Tanpa DP kan risikonya besar sekali," kata Harun saat dihubungi, Kamis (3/11/2022).
Peraturan BI itu dinilai hanya memberikan kesempatan kepada perbankan untuk mngoptimalisasi kredit. Artinya, Bank diperbolehkan memberikan KPR dengan DP Nol Persen.
Baca Juga
Wakil Ketua Umum DPP REI Hari Ganie mengatakan insentif yang sudah berlaku sejak lama itu tidak bisa optimal, kalau tidak dibarengi stimulus pemerintah berupa diskon PPN.
"Sebenarnya, kebijakan pasca pandemi yang paling dibutuhkan modelnya bukan LTV tapi insentif PPN DTP karena langsung meningkatkan daya beli masyarakat," kata Hari saat dihubungi, Senin (31/10/2022).
Terlebih, saat ini konsumen banyak berpikir untuk beberapa waktu ke depan yang disinyalir akan ada perlambatan ekonomi. Fasilitas DP Nol Persen hanya memudahkan pada awal redit, tetapi memberatkan cicilan KPR.
Dampak DP Nol Persen ke Kredit Perbankan
Presiden Direktur PT Bank Pank Indonesia Tbk. atau Bank Panin (PNBN) Herwidayatmo mengatakan untuk saat ini pihaknya belum memberikan DP Nol Persen untuk produk KPR.
"PaninBank saat ini tidak menawarkan produk KPR dengan DP 0 persen," kata Herwidayatmo kepada Bisnis.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, PT Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) optimis lewat kebijakan DP Nol Persen, KPR akan tumbuh postiif hingga akhir tahun 2022 di kisaran 8 persen.
"Bank Mandiri optimis penyaluran Mandiri KPR akan terus tumbuh positif hingga akhir tahun 2022 di kisaran 8 persen dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Coporate Secretary Bank Mandiri Rusi As Aturridha.
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Aestika Oryza Gunarto kebijakan relaksasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan kredit properti.