Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah ekonom memperkirakan inflasi pada Oktober 2022 mereda meski masih berada di atas 5 persen secara tahunan. Meredanya inflasi Indeks Harga Pangan (IHK) disebabkan oleh beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga pangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data IHK atau inflasi pada Selasa (1/11/2022).
Konsensus ekonom berdasarkan data Bloomberg memprediksi rata-rata inflasi secara tahunan pada Oktober 2022 mencapai 6,04 persen, dengan perkiraan batas bawah 5,74 persen dan batas atas 6,7 persen.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan inflasi bulanan di 0,09 persen (month-to-month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya 1,17 persen.
“Ini terutama didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan tarif jasa transportasi,” kata Faisal dalam keterangan resmi, dikutip Senin (31/10/2022).
Secara tahunan, inflasi headline diperkirakan tetap tinggi sekitar 5,91 persen (year-on-year/yoy) pada Oktober 2022 sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,95 persen.
Baca Juga
Menurut mereka, inflasi tahunan akan tetap tinggi hingga semester I/2023 di kisaran 5-6 persen (yoy).
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksikan inflasi secara bulanan berada di kisaran 0,03-0,05 persen (mtm) lantaran beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga. Sementara secara tahunan, inflasi diperkirakan berada di kisaran 5,85-5,88 persen (yoy).
“Karena ada beberapa kelompok pangan deflasi. Cabe merah, telur ayam deflasi jadi ini kemudian buat laju inflasi relatif tertahan,” kata Riefky kepada Bisnis, Senin (31/10/2022).
Senada, Ekonom Bank BCA David Sumual memperkirakan inflasi relatif rendah akibat harga bahan pangan yang relatif menurun di Oktober 2022. David memprediksi, inflasi pada bulan ini akan mencapai 5,74 persen (yoy) dan -0,08 persen (mtm). Adapun inflasi inti diprediksi sebesar 3,16 persen.