Bisnis, JAKARTA— Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan akan ada kenaikan beberapa persen pada tahun depan seiring dengan permintaan buruh dan pekerja sebesar 13 persen. Pemerintah berjanji untuk segera mengumumkan kenaikan upah pada akhir November.
Pemberitaan terkait proses kenaikan upah minmum pada 2023 di tengah tren inflasi menjadi salah satu pilihan editor BisnisIndonesia.id edisi Senin (31/10/2022). Selain itu, ada pula sejumlah berita komprehensif yang disajikan secara mendalam.
Berikut highlight berita Senin (31/10/2022):
1. Pemerintah Matangkan Kenaikan Upah Minimum 2023
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah memproses kenaikan upah minimum pada 2023 di tengah tren inflasi yang menanjak.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan akan ada kenaikan beberapa persen pada tahun depan seiring dengan permintaan buruh dan pekerja sebesar 13 persen. Pemerintah berjanji untuk segera mengumumkan kenaikan upah pada akhir November.
“Sekarang dalam proses finalisasi pandangan dan aspirasi tersebut,” jelasnya di sela-sela Festival Pelatihan Vokasi dan Job Fair Nasional di Jakarta, Minggu (30/10).
Pada dasarnya, upah disesuaikan setiap tahun dengan batas atas dan bawah. Batas atas ditentukan berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata banyaknya anggota rumah tangga yang bekerja pada setiap rumah menggunakan formulasi yang sesuai dengan PP No. 36/2021.
2. Stok Pangan Terancam Akibat Rusia Bekukan Perjanjian laut Hitam
Rusia menangguhkan partisipasinya pada perjanjian ekspor biji-bijian dari Ukraina melalui Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative. Hal itu merupakan kemunduran bagi upaya menjauhkan krisis pangan dunia.
Kementerian Pertahanan Rusia beralasan dengan menuduh Ukraina melakukan serangan masif menggunakan drone di unit militernya di perairan Laut Hitam, Sevastopol, Krimea pada Sabtu (29/10/2022), seperti dikutip BBC.
Moskow mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan serangan teroris yang menargetkan kapal-kapal yang berkaitan dengan perjanjian Black Sea Grain Initiative.
Mereka mengklaim ada 16 drone udara dan air hancur. Namun, hanya kapal penyapu ranjau yang mengalami kerusakan.
3. Berkah Harga Komoditas Masih Topang Kinerja Emiten MIND ID
Harga sejumlah komoditas tambang yang masih relatif tinggi hingga September 2022 memungkinkan sejumlah emiten tambang keluarga BUMN untuk memacu kinerja keuangannya hingga tumbuh double digit.
Kondisi harga yang secara rata-rata masih sangat tinggi dimanfaatkan dengan baik oleh emiten-emiten tersebut untuk meningkatkan produksi sembari menjaga efisiensi. Alhasil, kinerja keuangan pun terdongkrak signifikan.
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), misalnya, sukses meningkatkan pendapatannya hingga 60,31 persen year-on-year (YoY) dari Rp19,38 triliun pada September 2021 menjadi Rp31,07 triliun per September 2022.
Capaian tersebut berhasil diraih berkat peningkatan pesat produksi batu bara hingga 21 persen YoY dari 22,9 juta ton per September 2021 menjadi 27,7 juta ton pada 9 bulan tahun ini.
4. Beda Nasib Kinerja Keuangan Bank-Bank Digital
Kinerja bank-bank digital hingga 9 bulan tahun ini relatif tidak sejalan. Sejumlah bank digital berhasil mencetak laba dan meningkatkan kinerjanya, tetapi beberapa bank lain justru makin terpuruk dan mengalami pembengkakan kerugian.
Tiga bank digital di Indonesia yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), dan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) berhasil mencatatkan laba untuk periode 9 bulan 2022.
Sementara itu, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) masih merugi, bahkan kerugiannya membengkak.
Berdasarkan laporan keuangannya, BBHI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp209,02 miliar pada September 2022. Perolehan laba dari bank digital besutan Chairul Tanjung itu melesat 812 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).
5. Akselerasi Elnusa Mendorong Produksi Migas dan Transisi Energi
Sebagai bagian dari Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), PT Elnusa Tbk. terus berakselerasi mendukung peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional sekaligus menjalankan transisi energi.
Selama 53 tahun beroperasi, Elnusa tak hanya terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kinerja operasional tetapi juga turut berkontribusi dalam perkembangan energi yang saat ini menitikberatkan kepada keberlanjutan lingkungan.
Direktur Pengembangan Usaha Elnusa Ratih Esti Prihatini menyebutkan bahwa setelah lebih dari setengah abad beroperasi, manajemen terus berakselerasi dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu langkah yang ditempuh manajemen adalah melalui inovasi serta inisiatif lini bisnis yang tidak hanya berfokus pada sektor migas tetapi juga nonmigas.
“Kami terus adaptif untuk mulai masuk ke renewable energy. Elnusa juga sudah mulai shifted ke industri lain dan mencoba untuk terus berinovasi,” kata Ratih dalam keterangannya dikutip Senin