Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih memiliki tantangan terbesar dalam mengembangkan usahanya karena rendahnya literasi digital, khususnya membuka akses pasar.
Menurutnya tantangan pemasaran tersebut bisa diatasi lewat digitalisasi.
Dia mengapresiasi acara MSMEs Digitalization Places Indonesian MSMEs in Global Supply Chains karena ini bisa menjadi wadah kolaborasi dan diskusi antar pemangku kepentingan dalam merespons pentingnya transpormasi digital untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional yang inklusif dan berdaya saing.
"Pemanfaatan ekonomi digital menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses bisnis UMKM, saat ini digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang," jelas Teten di Pullman Hotel Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Dia mengungkapkan potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan capaian sebesar 4.531 triliun. Besarnya potensi ekonomi digital ini harus diantisipasi agar sebagian besar tidak dibanjiri dengan produk impor.
"Saat ini pemerintah sedang mengatur ulang kebijakan nasional ekonomi digital untuk mendukung perkembangan ekonomi digital bersama stakeholder terbaik. Kami terus menyempurnakan perdagangan melalui sistem elektronik untuk melindungi UMKM dari kuota pasar Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), serta konsumen dan masyarakat luas," lanjutnya.
Baca Juga
Untuk mempercepat digitalisasi UMKM pemerintah telah menyiapkan berbagai inovasi, diantaranya pengembangan kerangka ekonomi digital, penyediaan infrastruktur pendukung, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung talenta digital.
Dia mengungkapkan hingga saat ini 20,5 juta UMKM telah terhubung dalam ekosistem ekonomi digital. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM terhubung kedalam sistem digital di tahun 2024.
"Kami menyadari masih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang belum terhubung dalam ekosistem digital terutama di daerah yang masih rendah literasi digital dengan adanya inisiatif kolaborasi antara pemangku kepentingan diharapkan mampu mengagregasi UMKM untuk bisa masuk dalam ekosistem ekonomi digital," ungkapnya.
Teten berharap dengan adanya diskusi melalui MSMEs Digitalization Places Indonesian MSMEs in Global Supply Chains bisa menghasilkan strategi untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat untuk masuk ke rantai pasok global.