Bisnis.com, JAKARTA- Pasar properti kini tengah dihadapkan dengan masa transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Perubahan kondisi tersebut mengubah karakterisik hunian yang dicari konsumen.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menyampaikan pentingnya penyesuaian terhadap tren properti yang diminati konsumen. Apalagi, Bank Indonesia baru-baru ini memperpanjang insentif DP Nol Persen untuk KPR sehingga pemanfaatannya perlu dioptimalisasi dengan kebutuhan pasar.
"Para pengembang harus memperhatikan beberapa aspek penting yang menjadi perhatian para pencari rumah," kata Marine dalam keterangan resminya, Kamis (27/10/2022).
Berdasarkan hasil survei 'Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2022', sebanyak 83 persen konsumen bersedia membayar lebih untuk mendapatkan rumah dengan fitur ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.
Perubahan iklim juga menjadi concern konsumen dalam memilih hunian terbaik. Sebanyak 97 persen konsumen akan membeli hunian yang aman dari dampak perubahan iklim, termasuk banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, dan lainnya.
Hal penting lainnya yang dilihat konsumen yaitu properti dengan konsep kehidupan yang berkelanjutan. Survei mencatat 95 persen konsumen ingin properti yang dirancang untuk menghemat listrik.
Baca Juga
Dalam hal ini mencakup fitur-fitur penting dalam hunian yaitu penggunaan pendingin ruangan (AC) dan lampu yang minim dan hemat biaya.
"Selanjutnya, hunian yang lokasinya memungkinkan untuk berpergian setiap hari tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi, dinyatakan oleh 38 persen responden," jelas Marine.
Lebih lanjut, Marine menerangkan konsumen properti mempertimbangkan beberapa fitur properti penting setelah terjaidnya transisi ketika hidup dengan Covid-19 sebagai endemik. Setidaknya ada dua fitur utama dalam pemilihan properti yaitu kedekatan dengan transportasi umum dan kedekatan dengan area hijau.
"Fitur properti lainnya yang dirasa penting oleh responden adalah hunian yang memiliki area untuk anak-anak bermain dan belajar seperti dinyatakan oleh 56 persen responden," ujarnya.
Kedekatan hunian dengan gerai makanan dan minuman serta pusat perbelanjaan juga menjadi fitur penting yang dikemukakan oleh 53 persen konsumen. Hunian yang tidak terlalu padat juga akan menjadi perhatian penting bagi 46 persen.
Di samping itu, infrastruktur tetap menjadi pertimbangan penting responden ketika memilih lokasi rumah. Hasil survei menunjukkan 4 dari 5 responden akan mempertimbangkan infrastruktur masa depan ketika membuat keputusan pembelian hunian.
Infrastruktur masa depan yang menjadi pertimbangan responden adalah jalan tol baru dinyatakan oleh 46 persen responden, bus kota oleh 34 persen responden, LRT Jabodetabek oleh 32 persen responden,
kereta komuter oleh 32 persen responden dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung oleh 19 persen responden.
"Tersedianya sarana infrastruktur dan transportasi publik masih menjadi salah satu pertimbangan utama konsumen ketika akan membeli hunian," terangnya.
Gencarnya pembangunan infrastruktur dan transportasi umum oleh Pemerintah perlu diikuti para pengembang properti untuk mulai membangun hunian baru di sekitarnya sehingga tercipta pusat ekonomi baru.