Bisnis.com, JAKARTA - Harga kendaraan listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional menjadi tantangan untuk mewujudkan elektrifikasi di sektor transportasi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan berjanji akan memberi dorongan dalam memecahkan masalah populasi kendaraan listrik di Indonesia.
"Harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dari kendaraan Bahan Bakar Minyak atau BBM konvensional, dan infrastruktur pendukung seperti pengisian energinya juga fasilitas atau insentif keuangan yang masih belum masif," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (26/10/2022).
Dia menambahkan elektrifikasi sektor transportasi ini diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tingginya jumlah subsidi energi terutama untuk BBM dan tingginya emisi karbon yang menyebabkan pencemaran udara.
Menurutnya, teknologi elektrifikasi pada sisi transportasi sudah dapat dibuktikan handal di seluruh dunia. Indonesia juga memiliki pasokan listrik yang berlimpah di pulau jawa dan masih banyak lagi potensi EBT di masa berikutnya.
"Selain itu, terdapat pengurangan emisi yang signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik, walaupun sumber listriknya masih beremisi untuk saat awal ini,” ujarnya.
Baca Juga
Terlebih, pemerintah saat ini juga telah mengeluarkan Perpres No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Luhut akan mendorong implementasi Perpres ini untuk memberikan berbagai insentif kepada industri dan pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain itu, Pemerintah dan BUMN juga akan menjadi early adopter EV, lewat Instruksi Presiden No. 7/2022 dan Peraturan Menteri BUMN.
Mengingat strategisnya pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, Luhut meminta dukungan dan masukkan seluruh pihak demi suksesnya program KBLBB ini.