Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu Suahasil Pastikan APBN Kembali ke Defisit Normal di Bawah 3 Persen

Kemenkeu sendiri telah mempersiapkan sejumlah cara agar defisit APBN dapat kembali di bawah 3 persen.
Wamenkeu Suahasil Nazara dalam Kuliah Umum Pengantar Ekonomi 1 FEB Universitas Indonesia dengan topik “Alokasi Subsidi dan Kompensasi untuk Kesejahteraan Masyarakat” pada Senin (12/9/2022)/Youtube FEB UI
Wamenkeu Suahasil Nazara dalam Kuliah Umum Pengantar Ekonomi 1 FEB Universitas Indonesia dengan topik “Alokasi Subsidi dan Kompensasi untuk Kesejahteraan Masyarakat” pada Senin (12/9/2022)/Youtube FEB UI

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) kembali pada defisit normal yakni di bawah 3 persen pada tahun depan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam acara Simposium Nasional Keuangan Negara yang dipantau secara virtual, Rabu (26/10/2022).

“Kita menyehatkan kembali APBN supaya defisitnya bisa kembali ke bawah 3 persen,” kata Suahasil.

Kemenkeu sendiri telah mempersiapkan sejumlah cara agar defisit APBN dapat kembali di bawah 3 persen. Salah satunya adalah dengan melihat kembali struktur perekonomian dan struktur dari APBN berupa penerimaan maupun belanja negara.

Dia menuturkan, kegiatan ekonomi Indonesia di 2022 sudah mulai pulih lantaran masyarakat sudah mulai percaya diri melakukan kegiatan ekonomi. Dengan begitu, penerimaan negara mengalami peningkatan. 

Kemudian, realisasi APBN hingga September 2022 menunjukan penerimaan negara mengalami peningkatan dibandingkan penerimaan negara 2021.

“Ini adalah tanda-tanda kegiatan ekonomi mulai muncul penerimaan negaranya meningkat,” ujarnya.

Di sisi lain, belanja negara tahun ini masih mengalami peningkatan. Menurut dia, peningkatan belanja tersebut sehat lantaran APBN tetap harus melindungi perekonomian, mendorong belanja kesehatan, namun secara bersamaan mendorong belanja kepada sektor-sektor yang dapat mendorong pemulihan kegiatan ekonomi.

“Kita lihat belanja negara tetap meningkat, namun dalam rangka memastikan bahwa defisit bisa kita turunkan dibawah 3 persen nanti pada tahun 2023 belanja negara yang nantinya menjadi nilai di atas Rp3.000 triliun tentu harus kita lakukan efisiensi-efisiensi belanja,” jelasnya.

Dengan adanya efisiensi belanja, dia berharap pemerintah dapat melakukan konsolidasi fiskal. Kendati demikian efisiensi belanja harus tetap diarahkan untuk melindungi perekonomian. Ini tentunya melalui belanja kesehatan, dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper