Bisnis.com, JAKARTA - Lalamove, startup logistik, akan menambah kendaraan angkutan barang hingga 16 jenis untuk menunjang layanan pengiriman first mile dan middle mile.
Managing Director Lalamove Indonesia Andi M. Rizki menjelaskan saat ini perusahaan memiliki 230.000 unit kendaraan pengiriman barang. Total unit armada yang dimiliki meliputi 10 jenis kendaraan yakni sepeda motor, mobil sedan, MPV, van, pickup bak, pickup box 1 ton, engkel box 2 ton, engkel bak 2,5 ton, CDD bak 5 ton, dan CDD box 5 ton.
Ke depan, sejalan dengan tren permintaan pengiriman barang yang diprediksi tumbuh, Lalamove akan menambah enam jenis armada pengiriman barang dengan kapasitas berat hingga 18 ton.
"Rencananya dalam kurun satu sampai dua tahun ke depan itu penambahan sampai dengan 16 [jenis] armada yang paling besar 18 ton. Itu tronton wingbox," jelasnya, Selasa (25/10/2022).
Andi mengatakan target penambahan jenis armada itu sejalan dengan target untuk memasuki pasar bisnis pengiriman barang first dan middle mile. Saat ini, Lalamove masih dikenal untuk pengiriman barang last mile.
"Kita mencoba shift ke one stop solution [logistics]. Mungkin belum ada pemain di Indonesia yang one stop solution untuk on-demand delivery service dari first hingga last bisa pakai kita. Jadi dari pelabuhan atau bandara, ke warehouse paling besar dan kecil, kemudian dari store ke end user," tuturnya.
Baca Juga
Saat ini, lanjut Andi, permintaan pengiriman barang oleh Lalamove di Indonesia tidak hanya berasal dari UKM maupun UMKM saja. Kini, pelanggan secara individual sudah menggunakan layanan Lalamove.
Pada sisi penggunaan jenis angkutan, sebagian besar tren pengiriman barang masih menggunakan sepeda motor sebesar 60 persen. Sementara itu, 40 persen lainnya menggunakan roda empat.
Adapun saat ini perusahaan yang berpusat di Hong Kong itu telah beroperasi di 17 kota besar dan pekan ini akan berekspansi ke Semarang dan Yogyakarta. Sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia, Lalamove sudah digunakan oleh sebanyak 1,4 juta pengguna, dan memiliki puluhan hingga ratusan ribu mitra.