Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Mula Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang Lalu Minta Maaf

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendapat sorotan usai menyebut LRT Palembang sebagai proyek gagal karena sepi penumpang.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan video conference bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan bupati/wali kota Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek) serta Sekretaris Daerah Banten yang diikuti Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020) malam.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendapat sorotan usai menyebut light rail transit atau LRT Palembang sebagai proyek gagal karena sepi penumpang. Pernyataannya mengundang beragam respons dari warganet yang berujung permintaan maaf darinya.

Berdasarkan catatan Bisnis, pernyataan gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu berawal ketika mengisi diskusi Synergy Ngobrol Properti terkait potensi di koridor Jakarta-Bandung, Jumat (21/10/2022) lalu.

Saat sesi tanya jawab, salah seorang pengembang di kawasan Cikarang-Karawang mengusulkan pembangunan MRT di wilayah Bekasi-Karawang. Pasalnya, pembangunan MRT dinilai bakal memberikan dampak positif terhadap properti di Jabar.

Kang Emil tak serta merta menyetujui usulan tersebut. Sebab, proyek MRT membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu, perlu ada kajian lebih mendalam terkait kesiapan populasi agar proyek tidak sepi.

"Its a tricky decision, [MRT] sudah sangat dibutuhkan apa belum? Saya kasih tahu kegagalan decision Rp9 triliun itu LRT Palembang. Decision based-nya political decision, not planning decision," kata Kang Emil, Jumat (21/10/2022).

Dia mencontohkan salah satu proyek moda transportasi LRT Palembang yang diklaim gagal karena salah dalam perencanaan. LRT Palembang disebut hanya menjadi fasilitas pendukung dalam agenda Asian Games 2018 yang memerlukan koneksi dari Palembang ke Jakabaring.

Dalam artian, ada kegagalan dalam mengambil keputusan dalam pembangunan transportasi massal itu. Kang Emil mengaku sempat mengkritik pembangunan LRT yang disebutnya belum dibutuhkan untuk masyarakat di daerah tersebut.

Namun, opininya kalah dengan kepentingan politik untuk menyukseskan event Asian Games yang amat kuat. Kini, proyek senilai Rp9 triliun tersebut diklaim sepi penumpang.

"Makanya bapak minta ada MRT itu, populasinya sudah mencukupi nggak? Kalau belum mencukupi kita pilih yang intermediate dulu busway dulu kah atau yang lain," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Ridwan Kamil Minta Maaf

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper