Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek MRT Fase 3 Balaraja-Cikarang Ditargetkan Mulai Konstruksi 2024

Saat ini sudah ada dua negara yang akan menjadi investor proyek MRT Fase 3 tersebut yakni Jepang dan dan Inggris.
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Proses konstruksi proyek MRT Fase 3 Timur-Barat atau East-West Line (Balaraja-Cikarang) ditargetkan mulai pada 2024.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah menerima kunjungan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Kantor Kemenhub, Senin (24/10/2022).

"Jadi East-West itu sedang kami lakukan feasibility study [studi kelayakan]. MRT-nya itu dari Cibitung sampai Balaraja. Kita harapkan itu bisa selesai 2023, dan 2024 kami sudah mulai," jelas Budi Karya dikutip dari video press statement, Senin (24/10/2022).

Di sisi lain, Budi Karya menyebut saat ini sudah ada dua negara yang akan menjadi investor pada proyek tersebut yakni Jepang dan dan Inggris. Sementara itu, proyek Fase 4 Fatmawati-TMII baru saja ditawarkan kepada Korea Selatan.  

Budi Karya menyebut seluruh investor masih menunggu tuntasnya studi kelayakan sebelum bisa melakukan perhitungan investasi yang dilakukan.

Tidak hanya itu, Budi Karya juga menekankan agar nantinya terdapat sejumlah kawasan transit dengan orientasi Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan sejumlah stasiun MRT.

Dia berpesan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta agar kawasan TOD tersebut bisa memberikan manfaat komersial pada pemerintah dan PT MRT Jakarta (Perseroda). Untuk itu, titik lokasi TOD pun belum ditentukan dan masih dibahas dalam studi kelayakan guna menimbang seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pengembang kepada pemerintah.

"Jadi nanti dalam FS ditentukan di setiap titik itu harus kontribusi berapa. Karena seperti diketahui pada radius tertentu, KLB dan KDB naik. Kita tahu, angkutan massal tanpa subsidi dan dukungan dari masyarakat yang mendapatkan kenikmatan itu menjadi penting," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper