Bisnis.com, JAKARTA – Para pengusaha yang bergerak di bidang industri alat kesehatan (alkes) di Tanah Air masih tetap optimistis pasar produk alkes akan tetap bergairah, kendati pandemi Covid-19 mulai mereda.
Mara Osca Herdiana, Vice President PT Medika Maesindo Global (MMG), sebuah perusahaan alkes di Indonesia mengaku bersyukur bahwa pandemi sudah hampir usai atau penyebaran virusnya sudah jauh lebih melandai.
Namun meski begitu, setelah pandemi usai dan memasuki fase endemi, masyarakat dan tenaga kesehatan diharapkan tetap mempertahankan kebiasaan-kebiasaan positif dalam menjaga kesehatan karena potensi infeksius masih tetap akan ada.
“Setelah penyebaran virus Covid-19 nyaris usai, hanya produksi APD Coverall saja yang turun. Masker dan gaun-gaun kesehatan relatif stabil. Pasar alkes tetap menjanjikan. Potensi pasar di dalam negeri masih besar, masih menjanjikan. Kami masih optimistis,” ujarnya seperti siaran resmi, Minggu (23/10).
Menurutnya pertumbuhan pasar tersebut juga diyakini akan meningkatkan kemampuan industri alkes dalam negeri untuk menambah tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk-produk alat kesehatan di Tanah Air.
PT MMG sebagai salah satu produsen alkes, mendukung program peningkatan TKDN yang digalakkan oleh Kemenperin. Pihaknya menegaskan bahwa PT MMG dengan merk dagang Solida saat ini mengaku sudah sangat mengandalkan kandungan bahan baku lokal untuk produksi alkesnya.
Baca Juga
“Di beberapa produk, kami bahkan sudah mencapai 75%. Target kami, TKDN produk-produk Solida sudah akan mencapai 95% pada akhir tahun ini,” ujar Osca. Dia merinci, gaun periksa dan gaun operasi adalah produk-produk yang tingkat kandungan lokalnya sudah mencapai 75%.
Direktur Publication & MarComm PT MMG, W. Tommy Hastomo mengatakan selain pasar dalam negeri, PT MMG juga mamasarkan produk-produk alkes mereka ke manca negara, yakni 70 persen ekspor dan 30 persen dalam negeri.
“Kami bangga, produk kami bisa menembus pasar ekspor, dengan bahan baku dari dalam negeri. Pasar luar negeri ternyata dapat menerima dan mengakui kualitas produk-produk Solida yang dibuat dengan bahan baku lokal. Ini sebuah prestasi kebanggaan buat kami, artinya kami akan lebih semangat untuk meningkatkan TKDN produk kami,” katanya.
Tommy berharap kalangan produsen alat kesehatan di Indonesia tetap menggunakan bahan baku dan komponen-komponen produksi dari dalam negeri. “Kita harus dukung program pemerintah, peningkatan TKDN harus menjadi tujuan bersama industri dalam negeri. Optimis, TKDN yang tinggi akan menjadikan struktur industri kita semakin kuat. Untuk pasar ekspor dan pasar lokal,” tegas Tommy.
Oleh sebab itu, kata dia, saat ini pelaku usaha sangat mendukung dan menyambut baik program pemerintah dalam menggalakkan peningkatan TKDN produk alkes seperti event Hospital Expo (Hospex) yang berlangsung di Jakarta, 19 – 22 Oktober 2022.
Menurutnya, pameran Hospex tahun ini menjadi menarik karena diselenggarakan pada saat pemerintah sedang menggalakkan penggunaan produksi dalam negeri. Para peserta pameran menjadi semangat untuk mengkampanyekan produk dalam negeri, dan mereka umumnya semangat juga untuk menggelorakan peningkatan TKDN, mendukung program pemerintah.
“Tidak hanya para exhibitors, para pengguna alkes yang datang dari kalangan Faskes seperti Rumah sakit, Dinkes, Asosiasi Kesehatan dan bahkan para dokter serta perawat juga tertarik, mereka memberikan apresiasi terhadap produk-produk yang TKDN-nya sudah tinggi,” ujarnya.