Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPINI: Upaya Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Model pertanian alami berbasis teknologi punya tiga misi sosial. Pertama, pembaruan unsur hara tanah (pemuliaan tanah)
Ilustrasi padi
Ilustrasi padi

Bisnis.com, JAKARTA - Mencermati jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian terus menurun, dari 39,22 juta pada 2013, menjadi 38,97 juta (2014), dan turun menjadi 37,75 juta (2015). Regenerasi petani terancam karena generasi muda semakin sedikit yang berminat untuk bertani.

Sebagai negeri agraris, bangsa Indonesia perlu menyegarkan gagasan dan tindakan dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Di tengah ancaman krisis pangan global dewasa ini, bangsa ini harus mempertahankan kedaulatannya di bidang pangan.

Gagasan ini dilandasi paradigma pertanian pangan yang komprehensif, mulai dari pra, saat hingga pascapenanaman dan panen dengan solusi berbasis teknologi. Semuanya dibingkai slogan 3M: Mudah, Murah, dan Melimpah. Mudah berarti eksekusinya tak menyulitkan petani. Murah itu biaya operasional yang tak tinggi. Melimpah itu hasil yang kuantitas dan kualitasnya lebih baik.

Penataan produksi diperlukan. Masalah padi, menjadi isu pertama yang harus dipecahkan. Benih padi yang berkualitas dan produktif diperlukan. Produktivitas benih padi bisa diukur dari masa panen yang lebih awal dan hasil yang lebih banyak. Saya menggandeng sarjana-sarjana pertanian untuk meriset untuk mengembangkan varietas padi unggulan jenis baru.

Setelah melalui proses yang cukup berliku, akhirnya dihasilkanlah dua jenis varietas padi unggulan baru, yakni M-70 dan M-400. Keduanya memiliki keistimewaan tersendiri. M-70 memiliki masa panen sekitar 70 hari dengan hasil rata-rata 4 ton per hektare. Sedangkan M-400 memiliki masa panen sekitar 90 hari, tetapi bisa memberi hasil sekitar 9 ton per hektare.

Setelah benih unggul dihasilkan, persoalan berikutnya metode olah tanah dan budi daya tanaman padi. Untuk hasil panen optimal, penggunaan pupuk adalah sebuah keharusan. Namun, jenis pupuk yang digunakan akan mempengaruhi kualitas hasil panen.

Penanganan hama juga menjadi isu penting. Tak sedikit lahan pertanian yang gagal panen karena serangan hama. Namun penggunaan pestisida yang berlebihan bisa menurunkan kualitas hasil pertanian. Kandungan kimia di dalamnya terbukti tidak baik untuk kesehatan.

Untuk itu, perlu pendekatan yang efektif sekaligus ramah lingkungan untuk mengawasi dan mengendalikan hama tanaman. Penulis dan tim bekerja sama dengan kelompok petani sebagai agen hayati. Mereka dibina dan didampingi agar bisa mengantisipasi hama secara mandiri tanpa mengandalkan obat-obatan yang bersifat kimiawi.

Saat menemukan hama baru di lapangan, mereka memotret dan melaporkannya kepada tim yang ada di pusat. Tim ini melakukan analisis dan merekomendasikan tindakan antisipasi yang tepat bagi para petani.

Kegiatan harian petani, dimonitor dengan dilibatkan pakar teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi menjadikan pengawasan lebih efektif dan praktis. Data para petani yang tercatat rapi memudahkan tim memantau perkembangan proses budi daya tanaman.

Saat padi menguning dan panen berhasil dilaksanakan, bukan berarti tak ada lagi persoalan. Masalah klasik yang dihadapi petani adalah murahnya harga jual padi. Petani sering mengeluhkan harga jual yang tidak menutupi biaya produksi. Sebagus apa pun pengelolaannya, jika setelah panen harga padi jatuh, petani tetap merugi. Karena itulah manajemen pascapanen menjadi isu yang perlu dipikirkan serius.

Disiapkan Rice Milling Unit sebagai mesin penggilingan padi generasi baru yang mudah dioperasikan. Pemakaian teknologi ini menjaga stabilitas harga panen.

Tiga misi sosial

Model pertanian alami berbasis teknologi punya tiga misi sosial. Pertama, pembaruan unsur hara tanah (pemuliaan tanah). Penggunaan pupuk kimia (anorganik) yang terlalu banyak menyebabkan tanah menjadi keras, unsur hara berkurang dan menjadikan lahan kritis. Dalam jangka panjang ini merugikan petani. Gunakanlah pupuk organik yang ramah lingkungan.

Kedua, peningkatan kesejahteraan petani. Harga saat panen jatuh menjadi permasalahan yang kerap dikeluhkan petani. Permasalahan serupa dihadapi jutaan petani lainnya. Rendahnya harga produk pertanian menjadi ganjalan bagi peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia. Cara mengatasinya dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan pemerataan pendapatan.

Ketiga, penyediaan nutrisi yang sehat bagi penduduk Indonesia. Dengan model pengolahan lahan pertanian dilakukan secara organik, maka kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan akan lebih terjamin. Pangan yang sehat menopang kualitas manusia Indonesia.

Supaya memiliki fondasi kokoh, reforma agraria harus melandasi kedaulatan pangan. Penataan struktur pemilikan dan penguasaan tanah diikuti penataan produksi pertanian. Mewujudkan kedaulatan pangan sejatinya merealisasikan kemerdekaan bangsa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Moeldoko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper