Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei BI: Pekan Ketiga Oktober 2022, Inflasi Capai 0,05 Persen

Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 hingga pekan ketiga yaitu bensin sebesar 0,05 persen mtm dan tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen mtm.
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) memperkirakan tingkat inflasi hingga minggu ketiga Oktober 2022 mencapai 0,05 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu ketiga Oktober 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga Oktober 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,05 persen mtm,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (22/10/2022).

Erwin menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu bensin sebesar 0,05 persen mtm dan tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen mtm.

Di samping itu, sejumlah komoditas lainnya yang juga turut menyumbang inflasi adalah angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Di sisi lain, BI menyampaikan sejumlah komoditas mencatatkan deflasi pada periode minggu ketiga Oktober, yaitu cabai merah sebesar -0,10 persen mtm, telur ayam ras sebesar -0,08 persen mtm, daging ayam ras sebesar -0,04 persen mtm, cabai rawit sebesar -0,03 persen mtm, serta tomat sebesar -0,01 persen mtm.

Pada September 2022, inflasi tercatat sebesar 5,95 persen secara tahunan lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,69 persen, terutama didorong oleh penyesuaian harga BBM.

Gubernur BI Perry Warjiyo pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Oktober 2022 menyampaikan bahwa realisasi inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur Pemerintah yang tidak sebesar prakiraan awal. 

BI memandang inflasi pada 2022 akan lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal, meski masih di atas sasaran 2–4 persen. 

“Sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan BI akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan,” kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper