Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja negara non kementerian/lembaga hingga September 2022 telah mencapai Rp686,8 triliun. Capaian ini utamanya didorong oleh pembayaran kompensasi, subsidi, dan program Kartu Prakerja.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, melihat APBN, kompensasi melonjak dari Rp18,5 triliun di 2022 menjadi Rp293,5 triliun.
“Ini terutama kompensasi untuk listrik dan BBM,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi Oktober 2022, Jumat (21/10/2022).
Dari biaya yang disiapkan senilai Rp293,5 triliun itu, Kemenkeu telah mencairkan dana sebesar Rp104,8 triliun dan akan kembali di cairkan pada Oktober ini.
Subsidi juga tercatat mengalami kenaikan. Jika melihat pada APBN, subsidi naik dari Rp207,0 triliun menjadi Rp283,7 triliun dan telah dicairkan sebesar Rp167,2 triliun.
Dia menuturkan, realisasi subsidi yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya itu antara lain dipengaruhi oleh peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi dan kenaikan harga produk BBM dan LPG.
Baca Juga
Dia merinci, realisasi penyaluran BBM, terutama solar dan minyak tanah naik dari tahun sebelumnya yakni menjadi 11,8 juta KL pada 2022.
Volume LPG 3 kg juga tercatat naik menjadi 5,1 metric ton.
“Listrik bersubsidi untuk 38,7 juta pelanggan, pupuk 5,6 juta ton, subsidi perumahan untuk 118,4 ribu unit rumah dan penyaluran KUR yang mencapai Rp269,3 triliun,” ujarnya.
Pemerintah juga mengalokasikan dana untuk program Kartu Prakerja, yang mana telah cair sebesar Rp12,4 triliun.
Pada September lalu, terdapat penambahan pagu Kartu Prakerja sebesar Rp2 triliun sehingga total pagunya menjadi Rp13 triliun.
Adapun realisasi sampai dengan September 2022 dimanfaatkan untuk bantuan biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi bagi 3,5 juta penerima program.