Bisnis.com, TANGERANG - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menceritakan langkah pemerintah dalam menjalin kerja sama ekonomi syariah dengan sejumlah negara seperti Jepang dan Singapura dalam mengembangkan ekonomi syariah salah satunya fesyen muslim.
"Waktu saya berkunjung ke Tokyo, melayat Mantan Perdana Menteri [Shinzo] Abe, saya sampaikan ke perdana menteri sekarang bahwa Indonesia siap menjadi mitra utama dalam rangka pengembangan ekonomi syariah. Salah satunya adalah tentang fesyen dari Indonesia untuk Jepang," kata Wapres saat membuka Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di ICE, BSD City, Tangerang, Kamis (20/10/2022)
Selain Jepang yang dibidik menjadi mitra utama fesyen muslim, Ma'ruf Amin baru-baru ini bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong membahas ekonomi syariah.
"Begitu juga saya kemarin bertemu dengan [wakil] Perdana Menteri Singapura, saya sampaikan lagi untuk kerja sama di bidang ekonomi syariah serta fesyen muslim dari Indonesia," ujarnya.
Saat membuka JMFW 2023, Wapres Ma'ruf juga meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk lebih menggiatkan promosi produk fesyen muslim.
"Kepada Kementerian Perdagangan saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia, termasuk fesyen olahraga. Pesan ini saya titipkan juga untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri," ungkap Ma'ruf.
Adapun, pada 18 Oktober 2022 Wapres Ma'ruf mengunjungi Parliament of Singapore untuk membahas potensi investasi dan peluang kerja sama dalam pengembangan ekonomi syariah.
Potensi ekonomi tersebut pun diharapkan menjadi salah satu yang dapat dikembangkan oleh kedua negara, salah satunya melalui kerja sama pengembangan produk halal.
"Sektor ini punya potensi besar untuk memperkuat ekonomi kedua negara. Ekonomi syariah juga mampu membantu memulihkan ekonomi di tengah ancaman resesi," kata Ma'ruf dalam keterangan resmi, Selasa (18/10/2022).
Ma'ruf menjelaskan pada 2016-2017 pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai US$44 miliar. Pada 2024 diproyeksikan belanja fesyen konsumen muslim global akan mencapai US$311 miliar.
Bukan hanya global, industri fesyen muslim dalam negeri turut berkembang, yang pada 2021 tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun. Tidak hanya itu, ekspor fesyen muslim Indonesia juga meningkat signifikan 12,5 persen, mencapai US$4,6 miliar pada 2021.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang juga membuka JMFW 2023 mengungkapkan ajang tersebut sebagai komitmen mendorong jenama fesyen muslim Indonesia untuk menembus pasar dunia.
"Kami optimis dengan keragaman budaya, kearifan lokal, SDM yang dimiliki Indonesia, tidak hanya dapat menginspirasi dunia, tetapi juga menguasai pasar global," ujar Zulhas.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan juga telah membuka jalan untuk mempermudah produk Indonesia masuk ke pasar dunia. Hal tersebut Mendag lakukan dengan meneken 27 perundingan perjanjian perdagangan internasional. Selain itu juga terdapat 17 perjanjian dagang yang sedagng berjalan dan 18 perjanjian dalam tahap eksplorasi.