Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembabgunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli ruas Aceh-Seulimeum sepanjang 50 kilometer selesai akhir tahun ini.
Dalam kunjungan ke Provinsi Aceh, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Banda Aceh-Sigli sepanjang 74,2 km pada Rabu (19/10/2022).
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas utama Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh.
Terkait progres konstruksi, Menteri Basuki memberikan apresiasi kepada kontraktor yang telah menyelesaikan seksi 2, 3, dan 4 Tol Banda Aceh-Sigli.
Jalan Tol Sigli - Banda Aceh telah dioperasikan sebanyak 3 seksi, yakni Seksi 2 Seulimeum - Jantho, Seksi 3 Jantho -Indrapuri, dan Seksi 4 Indrapuri - Blang Bintang.
Sementara itu, untuk Seksi 1 Padang Tidji - Seulimum sepanjang 24,67 km saat ini progres lahannya sudah 97,35 persen dan progres konstruksi sebesar 82,35 perseb dengan target rampung pada September 2023.
Baca Juga
Selanjutnya Seksi 5 Blang Bintang - Kutobaro sepanjang 7,3 km ditargetkan selesai Desember 2022, dengan progres lahan 99,33 persen dan konstruksi 91,4 persen.
Untuk seksi 6 Kutobaro - Simpang Baitussalam sepanjang 5,01 km saat ini progres lahannya sebesar 97,8 persen dan konstruksi 82,39 persen yang juga ditargetkan selesai pada akhir 2022, sehingga secara keseluruhan 50 km dari Banda Aceh ke Seulimeum tuntas di akhir Desember 2022 yang akan datang.
"Alhamdulillah sudah dapat diselesaikan ruas bagian Banda Aceh-Sigli dengan kualitas yang baik," kata Basuki dalam keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).
Dalam tinjauan kali ini, Menteri Basuki mengingatkan agar menjaga keberlanjutan lingkungan dalam konstruksi Tol Banda Aceh-Sigli, salah satunya mengoptimalkan penghijauan khususnya pada tebing-tebing yang ada di sepanjang ruas tol.
"Tebing-tebing yang ada langsung dihijaukan lagi, ditanami kembali. Jika tidak diperlukan, jangan menebang pohon-pohon yang ada, sehingga kondisi alami tidak terganggu. Tolong diawasi betul konsultan supervisi agar tetap kondisi lingkungan terjaga," jelasnya.