Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong agar semua negara membuka jalur distribusi pangan terbuka. Hal itu disampaikan Mentan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.
Mentan yang juga menjabat sebagai Ketua G20 Pertanian menyerukan untuk penguatan kolaborasi dan dukungan kuat bagi petani di dunia. Kondisi dunia yang sedang tidak dalam kondisi baik, menuntut semua pihak untuk bergandeng tangan demi kecukupan pangan dunia.
“Sebagai Ketua G20 bidang pertanian, Indonesia mengajak soliditas untuk kecukupan pangan dunia. Terlebih juga bagi 273 juta rakyat Indonesia yang tidak boleh bersoal,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/10/2022).
Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) telah memberikan peringatan bahwa banyak negara yang akan menghadapi kerawanan pangan. Bahkan ada 5 negara yang FAO catat dengan total 970.000 orang akan menghadapi kelaparan.
Ketahanan pangan menjadi hal yang sangat menantang, di tengah menguatnya perubahan iklim, kondisi tekanan ekonomi dunia, degradasi lingkungan, dan masih belum berakhirnya pandemi Covid-19.
“Beruntung selama 3 tahun terakhir Indonesia berhasil mencukupi sendiri pangan. Bahkan FAO sudah mengatakan kami dapat menjadi contoh baik mengelola ketahanan pangan bagi negara lainnya, tapi tidak boleh berhenti di sini. Pangan harus tersedia terus bagi rakyat,” ujarnya.
Mentan pun meminta seluruh stakeholder yang terkait pertanian di Indonesia, untuk saling mendukung, mulai dari hulu hingga hilir untuk menciptakan ekosistem pertanian yang baik agar petani nyaman berproduksi.
Dalam pertemuan Joint Finance Agricultural Minister Meeting (JFAMM) di Washington D.C, Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Mentan Syahrul mendorong agar semua negara membuka jalur distribusi pangan terbuka.
“Bagaimanapun juga, pangan adalah kebutuhan bersama dan bisa menjadi solusi dalam meregangkan ketegangan geopolitik dunia,” kata Mentan.
Dalam keterangan resmi FAO, peringatan Hari Pangan Sedunia tahun ini terjadi pada saat ketahanan pangan global menghadapi ancaman dari berbagai arah.
Melonjaknya harga pangan, energi, dan pupuk mendorong kekhawatiran akan ketahanan pangan secara global, terlebih adanya krisis iklim dan konflik yang berlangsung lama, seperti Rusia dan Ukraina.
Adapun FAO menetapkan tema Hari Pangan Sedunia 2022 yaitu, “Jangan tinggalkan satu orang pun: Produksi yang Lebih Baik, Nutrisi yang Lebih Baik, Lingkungan yang Lebih Baik, dan Kehidupan yang Lebih Baik.”