Bisnis.com, JAKARTA - Jepang kembali mengizinkan untuk wisatawan dari 68 negara untuk berkunjung tanpa visa mulai hari ini, Selasa (11/10/2022). Keputusan ini berpotensi memulihkan volume kunjungan ke level pra-pandemi.
Dalam pembaruan aturan perbatasan terbaru yang dirilis Kementerian Luar Negeri Jepang, warga negara asing dari 68 negara dan wilayah yang ingin memasuki Jepang untuk kunjungan jangka pendek (hingga 90 hari) tidak perlu lagi mengajukan visa. Wisatawan juga dapat mengunjungi Jepang secara bebas untuk tujuan wisata tanpa melalui agen perjalanan.
Dilansir dari Bloomberg, Forrest Lin, agen perjalanan dari Portland, Oregon mengungkapkan yen pada posisi terendah seperempat abad terhadap dolar, bersama dengan inflasi yang relatif aman, Jepang menjadi salah satu tujuan yang terjangkau dan menarik bagi pengunjung luar negeri.
"Ini adalah kesempatan unik untuk melakukan perjalanan tepat setelah perbatasan dibuka karena," jelasnya. Dia menjelaskan, harga makanan dan hotel dengan fasilitas bagus jauh lebih terjangkau karena yen melemah.
Para ekonom Goldman Sachs menilai sebagai salah satu negara kaya terakhir yang membuka kembali perbatasan untuk kunjungan wisata, level peningkatan diperkirakan dapat melampaui perjalanan sebelum pandemi. Pengeluaran wisatawan diperkirakan naik 32 persen menjadi 6,6 triliun yen (US$45,4 miliar) per tahun setelah pembukaan kembali penuh dibandingkan dengan tahun 2019.
Hal tersebut dianggap baik, meskipun sudah terlambat untuk 4.000 lebih perusahaan yang gulung tikar setelah pengecer menerapkan pembatasan pada awal 2020 pada jam operasional. Mulai dari pasar, hotel, dan restoran semuanya bersemangat untuk mendapatkan kembali bisnis mereka yang hilang.
Direktur perwakilan di Agoda International Japan Hiroto Ooka menjelaskan pencarian untuk pemesanan perjalanan Jepang melonjak lebih dari 16 kali lipat di berbagai travel agen setelah berita negara itu akan dibuka kembali untuk turis, sama seperti dengan Korea Selatan, Hong Kong dan Taiwan sebagai
Terlepas dari hype seputar pembukaan kembali perbatasan Jepang, kecepatan dan skala pemulihan pariwisata tetap sulit diukur. Pembukaan kembali terbatas pada bulan Juni untuk tur grup gagal menarik lalu lintas yang berarti.
Pengunjung dari China, yang menyumbang lebih dari sepertiga pengeluaran wisatawan sebelum pandemi, sebagian besar masih dibatasi dari perjalanan masuk dan keluar sebagai bagian dari kebijakan Covid Zero negara itu.