Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Hennes & Mauritz (H&M) Helena Helmersson mengungkapkan melonjaknya dolar AS berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (10/10/2022), brand fesyen asal Swedia H&M mempertimbangkan untuk pengembalian secara online di tengah serangkaian langkah efisiensi untuk mengurangi biaya yang melonjak.
Helmersson menjelaskan pihak perusahaan sedang mencoba biaya di Norwegia dalam beberapa hari mendatang, guna menjadi tolak ukur untuk menjadi lebih unggul di antara paea pesaing.
Seorang juru bicara mengatakan uji coba di Inggris dimungkinkan nanti, karena perusahaan menilai pasar dapat menguji tuduhan tersebut.
“Kami sedang mengujinya sebagai ukuran yang mungkin bisa kami ambil, semua tergantung pada bagaimana reaksi pelanggan,” kata Helmersson.
H&M sedang mencari cara untuk memangkas biaya untuk melawan kenaikan harga bahan baku dan pengiriman setelah laporan kuartalan yang mengecewakan yang membuat harga saham jatuh mendekati level terendah dalam 18 tahun.
Baca Juga
Dalam sebuah catatan, Helmersson mengatakan inflasi pada beberapa bahan mentah seperti kapas dan juga pada transportasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun efek mata uang dapat membuat harga naik pada kuartal berikutnya.
“Masih ada cukup banyak ketidakpastian, tetapi sepertinya telah mencapai puncaknya dan perlahan tapi pasti akan mereda," jelasnya.