Bisnis.com, JAKARTA – Dalam mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing industri makanan serta minuman (mamin), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membawa 20 perusahaan industri mamin untuk berpartisipasi dalam Salon International del l’Alimentation (SIAL) Paris 2022.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyebut bahwa pada pameran SIAL 2022, Indonesia akan membangun pavilion seluas 202.5 meter persegi yang akan diisi oleh 20 perusahaan mamin yang akan ditunjang berbagai fasilitas.
“Pada SIAL 2022, Indonesia membangun paviliun seluas 202,5m². Paviliun Indonesia yang berlokasi di Hall 8 akan diisi oleh 20 perusahaan mamin asal Indonesia yang akan memperoleh berbagai fasilitas sebagai peserta,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Minggu (9/10/2022).
Kemudian, Agus menjelaskan tentang Fasilitas yang akan didapatkan peserta pameran, antara lain booth, exhibitor pass, dan e-invitation untuk calon pembeli.
Tak hanya fasilitas fisik, peserta pameran asal Indonesia juga akan mendapatkan pengetahuan melalui “Workshop Effective Trade Fair Participation” sebelum keberangkatan ke SIAL Paris.
”Fasilitas-fasilitas yang didapatkan peserta diharapkan dapat membantu peserta pameran untuk menjaring sebanyak-banyaknya calon buyer dari mancanegara,” kata Agus.
Baca Juga
Sebagai informasi, SIAL Paris 2022 merupakan salah satu pameran mamin terbesar di dunia, pada 2022 SIAL akan digelar di the Parc des expositions de Paris-Nord Villepinte pada 15-19 Oktober 2022 dan merupakan salah satu pameran mamin terbesar di dunia.
Sebelumnya, pada 2018, pameran yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali ini mendapat pengunjung hingga mencapai angka 155.700 orang yang berasal dari 194 negara.
Adapun, Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika mengatakan bahwa partisipasi Kemenperin pada pameran mamin terbesar di dunia itu bertujuan juga untuk mendorong kerja sama dan kesepakatan Business to Business atau BtoB agar meningkatkan ekspor industri makanan dan minuman.
“Kami berharap kerja sama yang dijalin meliputi technology cold chain serta food ingredients, mengingat sumber bahan baku industri makanan dan minuman Indonesia sangat beragam dan dapat diandalkan,“ pungkas Putu.