Bisnis.com, JAKARTA - Aksi penggalangan modal korporasi swasta diperkirakan akan terus meningkat hingga lima tahun mendatang, bahkan ketika industri yang tumbuh cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan makro baru.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (5/10/2022), perusahaan penyedia data Preqin memperkirakan pasar modal swasta, yang meliputi ekuitas dan kredit swasta, telah berkembang pesat selama dekade terakhir karena investor mengejar imbal hasil selama era stimulus fiskal dan melimpahnya likuiditas.
Terlepas dari tekanan pasar dan prospek yang menantang sepanjang tahun ini di tengah lonjakan suku bunga dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, permintaan modal swasta terus menunjukkan ketahanan.
Preqin memperkirakan penggalangan modal meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$18,3 triliun pada akhir 2027 dari US$9,3 triliun pada 2021. Perkiraan tersebut memperhitungkan perlambatan tingkat pertumbuhan pertahun atau compound annual growth rate (CARG) menjadi 11,9 persen per tahun pada 2021-2027 dari 14,9 persen pada tahun 2015-2021.
Kuatnya permintaan ini ditopang oleh investor yang terus mencari sumber pengembalian investasi alternatif di tengah ketidakpastian ekonomi.
“Kami memperkirakan ada pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di kelas aset yang secara historis berkinerja baik di pasar yang penuh ketidakpastian dan yang mampu memberikan perlindungan terhadap inflasi, seperti infrastruktur, sumber daya alam, dan utang swasta,” kata Chief Executive Officer Preqin Christoph Knaack.
Baca Juga
Preqin memperkirakan penggalangan modal korporasi swasta global turun 21,5 persen pada tahun 2022 setelah mencatat kinerja yang luar biasa sebesar US$561 miliar pada tahun 2021.
Pada tahun 2027, Preqin memperkirakan tingkat utang korporasi swasta juga diperkirakan akan tumbuh lebih lambat, namun nilai dana kelolaan diperkirakan mencatat tertinggi sepanjang masa sebesar US$2,3 miliar.
Investor swasta meraih serangkaian kesepakatan utang bernilai besar tahun ini, karena bank investasi cenderung bersikap hati-hati saat pasar pinjaman dengan imbal hasil tinggi masih goyah. Kesepakatan yang diraih perusahaan seperti Ping Identity dan Corden Pharma beralih ke pemberi pinjaman langsung.
Investor ritel diperkirakan menjadi mesin untuk modal swasta karena mereka masih kurang dialokasikan di kelas aset ini. Manajer dana kredit swasta yang lebih besar, termasuk Blackstone Inc. dan Apollo Global Management Inc., telah menyalurkan pinjaman ke pasar ritel dan memiliki produk yang menargetkan individu dengan kekayaan bersih yang tinggi.
Laporan Preqin mengatakan penggalangan dana ritel datang ketika semakin banyak investor institusional bergerak mendekati alokasi aset strategis jangka panjang ke modal swasta.
“Regulator di AS dan Eropa umumnya cenderung proaktif memfasilitasi peningkatan permintaan investor ritel ke pasar swasta,” pungkas Preqin.