Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pizza Hut (PZZA) Optimistis Industri Halal Beri Efek Positif

PZZA optimistis industri halal bakal berefek positif karena konsumen di Tanah Air mayoritas beragama muslim.
Gerai Pizza Hut/Istimewa
Gerai Pizza Hut/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA- PT Sarimelati Kencana Tbk. (PZZA), pengelola restoran waralaba Pizza Hut, optimistis industri halal memberi efek positif bagi bisnis perusahaan. Hal ini menjadi angin segar bagi RI yang sedang menggenjot pemasukan lewat industri halal.

Corporate Secretary PZZA Kurniadi Sulistyomo mengatakan PZZA optimistis industri halal bakal berefek positif karena konsumen di Tanah Air mayoritas beragama muslim sehingga label halal sebuah produk usaha akan sangat menentukan.

"Efeknya bagi bisnis [PZZA] positif. Sebab, konsumen target mayoritas beragama muslim dan pasti akan memerhatikan sertifikasi halal," kata Kurniadi kepada Bisnis, Senin (3/10/2022).

Saat ini, jelas Kurniadi, Pizza Hut memiliki dokumen pendukung atas faktor-faktor substansi seperti makanan dan bahan makanan dalam kaitannya dengan kehalalan di sebanyak 580 outlet di seluruh Tanah Air.

Perusahaan, sambungnya, telah mengajukan pembaharuan sertifikasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada awal 2021 sejalan dengan diubahnya masa berlaku label oleh Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta kerja).

Sesuai dengan UU Cipta Kerja, ujarnya, sertifikasi halal yang diperbarui pada awal tahun lalu tersebut berlaku sampai dengan 2024 mendatang.

Perubahan regulasi halal terakhir dalam UU Cipta Kerja, salah satunya perubahan jangka waktu berlaku sertifikasi. PZZA pada 2021 langsung mengajukan pembaharuan kepada MUI dan berlaku hingga 2024.

Adapun, Kurniadi mengatakan perusahan tidak terbebani oleh urusan administrasi sertifikasi halal karena biaya yang dikeluarkan relatif tidak signifikan bagi keuangan PZZA.

"Namun, kami tetap berharap sertifikasi halal secara digital bisa lebih dioptimalkan. Sebab, hal itu bisa lebih efisien dalam menekan biaya," ujarnya.

Cerah

Masa depan industri halal Tanah Air sendiri bisa dikatakan cukup cerah. Sebab, setelah meraup US$184 miliar pada 2020, industri halal Indonesia diproyeksikan meningkat 14,96 persen menjadi US$281,6 miliar pada 2025.

Proyeksi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tersebut selaras dengan data State of the Global Islamic Economy Report Tahun 2022 yang memperkirakan pengeluaran total umat Muslim global mencapai US$2,8 triliun pada 2025 atau meningkat 7,5 persen (CAGR).

Laporan yang sama juga memperkirakan total pengeluaran umat muslim global pada 2022 akan tumbuh sebesar 9,1 persen yang berasal dari 6 sektor riil ekonomi syariah.

"Antara lain, sektor makanan dan minuman halal, modest fashion, kosmetika, farmasi, media dan rekreasi, serta travel," tulis laporan tersebut seperti dikutip Bisnis.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam Indonesia Halal "Market Reports 2021/2022" mencatat potensi kontribusi ekonomi syariah sebesar total US$5,1 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Salah satu kontributor utamanya adalah ekspor produk halal, di samping beberapa hal lain seperti pertumbuhan penanaman modal asing serta substitusi impor.

Menanggapi peluang tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan negara-negara lain juga menjadikan Indonesia sebagai target utama pasar produk halal.

"Dengan potensi pasar yang sangat besar tersebut, negara-negara lain menjadikan Indonesia sebagai target utama pasar produk halal mereka," ujar Agus.

Artinya, kata Agus, pelaku industri halal nasional sedang mendapatkan momentum untuk menjadi pemain utama dalam industri halal global, tidak lagi sekadar menjadi target pasar produk halal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper