Bisnis.com, JAKARTA - Analisis satelit telah mengungkap gambar pertama dari gas metana yang menyembul akibat kebocoran pipa gas Nord Stream di Laut Baltik.
Dilansir Bloomberg pada Jumat (30/9/2022), Observatorium Emisi Metana Internasional (IMEO) mendeteksi gas metana yang menyembul tersebut dari analisis yang dilakukan dengan para peneliti dari Universitas Politècnica de València.
Adapun ukuran gelembung metana tersebut jauh lebih besar daripada yang diidentifikasi dalam peristiwa super-emitor di Teluk Meksiko tahun lalu.
"Analisis IMEO dari citra satelit yang dilakukan dalam kemitraan antara United Nations Environment Programme dan ilmuwan dari Universitat Politècnica de València (@UPV) telah mendeteksi dan mengkonfirmasi untuk pertama kalinya kebocoran metana besar dalam pecahnya pipa gas alam Nord Stream," cuit di akun Twitter resmi Observatorium Emisi Metana Internasional (@CH4Observatory) Kamis (29/9/2022).
Instalasi minyak dan gas tersebut mengeluarkan 40.000 ton metana, melepaskan setara dengan 3 persen dari emisi minyak dan gas tahunan Meksiko dalam 17 hari.
Namun, para peneliti belum menghitung ukuran kebocoran metana Nord Stream. Mereka mengatakan radius visual dari gelembung gas telah menyusut dari lebar 700 meter pada 26 September menjadi lebar 520 meter pada 29 September.
Baca Juga
"Gambar satelit Landsat8 yang diamati hari ini menunjukkan skala #MethaneEmissions. Dari 26 September hingga 29 September, radius visual gelembung telah berkurang secara signifikan dari kira-kira. 700 meter hingga sekitar. 520 meter," lanjut cuit-an @CH4Observatory
Meski demikian para pejabat telah mengidentifikasi empat kebocoran pada dua jalur pipa Nord Stream yang dimaksudkan untuk mengirimkan gas alam dari Rusia ke Eropa. Bahkan sebelumnya, beberapa pemerintah menuduh ledakan itu adalah tindakan sabotase yang disengaja.
Rusia telah mengurangi jumlah gas yang dikirimnya ke sebagian besar negara Eropa sebagai pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina.
Seperti diketahui Metana merupakan komponen terbesar dari gas alam, yakni gas rumah kaca yang kuat dengan 80 kali potensi pemanasan karbon dioksida dalam waktu dekat.