Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas Serap Ayam Hidup dari Peternak, Bagaimana Harganya di Konsumen?

Bapanas mencatat telah menyerap 67.368 ekor ayam hidup atau setara 190.000 kilogram (kg) oleh 10 perusahaan BUMN dan swasta.
Peternak menimbang ayam broiler jenis pedaging yang dijual murah seharga Rp8.000 per kilogram di sentra peternakan ayam broiler di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Destyan Sujarwoko
Peternak menimbang ayam broiler jenis pedaging yang dijual murah seharga Rp8.000 per kilogram di sentra peternakan ayam broiler di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Destyan Sujarwoko

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional melaporkan penyerapan live bird atau ayam hidup dari peternak mandiri mikro dan kecil terus meningkat dalam upaya stabilisasi harga daging ayam.

Bapanas tercatat telah menyerap 67.368 ekor ayam hidup atau setara 190.000 kg oleh 10 perusahaan BUMN dan swasta.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan angka penyerapan terus meningkat signifikan seiring bertambahnya perusahaan integrator yang melakukan penyerapan.

“Pada 26 September lalu kami baru menyerap 15.000 ekor atau 26.000 kg, sekarang sudah tembus 67.000 ekor atau 190.000 kg. Aksi ini akan terus kita lakukan dan tingkatkan hingga harga ayam di peternak mandiri mikro dan kecil kembali stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/9/2022).

Berdasarkan data Penyerapan Live Bird Bapanas/NFA, sampai dengan 29 September 2022, tercatat telah dilakukan penyerapan oleh 10 perusahaan yang terdiri dari dua perusahaan anggota BUMN Pangan dan delapan perusahaan swasta.

Pada 28 September 2022, dua perusahaan member Holding BUMN Pangan ID FOOD, yaitu PT PPI dan PT Berdikari telah melakukan penyerapan sebanyak total 4.995 ekor atau 10.000 kg.

Sementara itu, delapan perusahaan swasta yang telah melakukan penyerapan, yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) sebanyak 24.494 ekor (36.000 kg), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) sebanyak 18.250 ekor (32.000 kg), PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN) sebanyak 6.016 ekor atau (11.000 kg), dan PT Super Unggas Jaya sebanyak 1.428 ekor atau 3.000 kg.

Perusahaan lainnya yaitu PT New Hope Indonesia sebanyak 1.742 ekor atau 3.000 kg, PT Intertama Trikencana Bersinar sebanyak 6.078 ekor atau 89.000 kg, PT Sreeya Sewu sebanyak 6.360 ekor atau 10.000 kg, dan PT Wonokoyo sebanyak 3.000 ekor atau 5.000 kg.

Mekanisme penyerapan ini, menurut Arief, dilakukan secara business to business (B to B) langsung antara peternak/koperasi dengan perusahaan integrator. NFA dalam hal ini bertindak sebagai fasilitator atau penghubung, agar proses penyerapan hasil ternak dilakukan secara efektif.

Dari sisi konsumen, saat ini harga daging ayam segar secara rata-rata nasional menurut data Kementerian Perdagangan berada di harga Rp34.700/kg. Di pasar-pasar Jakarta harga komoditas tersebut bertengger di angka Rp37.702/kg. Sementara Kemendag menetapkan harga acuan di angka Rp35.000/kg.

Adapun selain melakukan fasilitasi penyerapan dengan adanya over produksi ayam hidup, Bapanas bersama Kemendag bertugas untuk melakukan mobilisasi daging ayam ras di wilayah sentra produksi ke wilayah dengan kebutuhan tinggi melalui subsidi angkut menggunakan anggaran Bapanas dan Tol Laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper