Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Optimistis Capai Target Realisasi Investasi di 2022 Meski Suku Bunga BI Naik

Pada semester I/2022, realisasi investasi telah terkumpul Rp584,6 triliun atau 48 persen dari target.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara webinar Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi di Jakarta, Rabu (3/8/2022).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara webinar Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM optimistis dapat mencapai target realisasi investasi Rp1.200 triliun pada tahun ini meskipun suku bunga Bank Indonesia (BI) naik pada beberapa waktu lalu. 

Namun demikian, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengatakan sejauh ini, pihaknya belum menerima informasi adanya penundaan maupun pembatalan dari pelaku usaha ke Kementerian Investasi/BKPM.

Apalagi jika merujuk pada teori, lanjut dia, naiknya suku bunga membuat biaya modal menjadi lebih mahal sehingga para pelaku usaha biasanya mengerem kelanjutan usahanya.

“Alhamdulillah sampai saat ini belum ada,” kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, pada Senin (27/9/2022).

Pihaknya juga yakin, target realisasi investasi tahun ini tetap dapat tercapai lantaran sepanjang 6 bulan pertama sudah terkumpul 48 persen atau Rp584,6 triliun dari target investasi.

Dia berharap, pencapaian tersebut terus berlanjut dan dapat mencapai sisa target. 

“Mudah-mudahan kita bisa mencapai target, nanti kita lihat di triwulan III,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, BI memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, keputusan tersebut merupakan langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi serta memastikan inflasi inti kembali ke sasaran BI, yakni 3 persen plus minus 1 persen pada paruh kedua 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper