Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Mendag Arab Saudi, Zulkifli Hasan Minta Perundingan Ekonomi Komprehensif!

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong segera dimulainya perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Arab Saudi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan /BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan /BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong segera dimulainya perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Arab Saudi.

Menurutnya, sudah saatnya kedua negara semakin mempererat hubungan kerja sama ekonomi dan Indonesia perlu terus meningkatkan ekspor ke Arab Saudi.

Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid bin Abdullah Al-Qasabi pada pekan ini.

“Arab Saudi merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia di kawasan Timur Tengah, namun potensi perdagangan kedua negara belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu Indonesia mengusulkan peningkatan hubungan perdagangan dan investasi melalui pembentukan kemitraan ekonomi komprehensif secara bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi,” katanya, dikutip Sabtu (24/9/2022).

Arab Saudi merupakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC) bersama dengan 5 negara teluk lainnya, yaitu Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Oman, Qatar, dan Kuwait. Sejak 2018 Indonesia mengusulkan pembentukan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Arab Saudi melalui Gulf Cooperation Council (GCC).

Mengingat Indonesia telah menandatangani CEPA dengan Persatuan Emirat Arab yang merupakan anggota GCC, maka Indonesia mengusulkan dimulainya perundingan bilateral Indonesia–Arab Saudi.

"Saya percaya dengan adanya kerja sama dalam kerangka CEPA dan interaksi bisnis antara kedua negara akan meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi,” kata Mendag.

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan Menteri Perdagangan Arab Saudi memiliki pandangan yang sama agar kedua pihak menemukan cara untuk mempererat kerja sama bilateral. Bahkan dalam pertemuan, Menteri Perdagangan Majid bin Abdullah Al-Qasabi menegaskan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan komunikasi dan pertemuan lebih intensif, 2 hingga 4 kali dalam setahun.

Pertemuan tingkat teknis antar kedua negara diharapkan dapat mengidentifikasi program prioritas dan potensi kerjasama kedua negara, serta pembahasan lebih lanjut mengenai usulan perundingan CEPA termasuk elemen cakupan CEPA yang akan dijadikan acuan dalam proses perundingan/pembahasan lebih lanjut.  

Pada Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–Arab Saudi mencapai USD 4,6 miliar atau meningkat 58,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai USD 5,6 miliar atau meningkat 40,44 persen dibanding 2020. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi USD 1,6 miliar atau naik 18,28 persen, dan impor Indonesia dari Arab Saudi USD 4 miliar atau naik 51,79 persen. Indonesia mencatatkan defisit USD 2,4 miliar terhadap Arab Saudi karena kebutuhan impor migas.

Komoditas ekspor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, saus, ikan yang diawetkan, dan arang. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Arab Saudi adalah berbagai produk kimia seperti alkohol asiklik, polimer propilena, polimer etilena, hidrokarbon asiklik, dan poliasetal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper