Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bos Medco Ungkap Ketertarikannya di Blok Masela

Kementerian ESDM mendorong inisiatif sejumlah perusahaan migas domestik untuk ikut bergabung ke dalam konsorsium pengambilan divestasi Shell di Blok Masela.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com 23 September 2022  |  18:49 WIB
Bos Medco Ungkap Ketertarikannya di Blok Masela
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal/5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa / Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. menyatakan berminat apabila mendapatkan kesempatan untuk masuk dalam pengelolaan Blok Masela.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan bahwa pihaknya memiliki ketertarikan untuk bergabung dalam konsorsium pengelola Blok Masela.

"Tergantung itu kan bukan di kita, itu tergantung pemerintah dan Inpex, kalau mereka mau mengundang tentu kami dengan senang hati melihat," ujarnya di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Namun, Hilmi mengungkapkan hingga saat ini pihaknya masih belum menjalin pembicaraan secara serius terkait dengan rencana tersebut.

Dia mengungkapkan pihaknya juga masih belum melihat secara langsung data-data dari Proyek Blok Abadi Masela.

Hilmi menilai, Medco hanya memiliki kapasitas untuk bergabung dalam proyek itu dengan hak partisipasi maksimal 10 persen jika mengacu pada teknologi yang dimiliki saat ini.

"Makanya buat kita sih Medco itu bukan legalnya kita, kalo kita masuk sebagai operator sih tidak mungkin," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan migas dalam negeri berpotensi untuk membentuk perusahaan patungan untuk mengambil hak partisipasi Shell tersebut.

Selain PT Pertamina (Persero) yang mendapat penugasan, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) belakangan menunjukkan minatnya untuk ikut ambil bagian pada salah satu proyek gas terbesar di dunia tersebut.

"Medco bilang mempertimbangkan kalau bisa masuk 10 persen maksimal,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di JCC Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Arifin mengatakan kementeriannya tengah mendorong inisiatif sejumlah perusahaan migas domestik untuk ikut bergabung ke dalam konsorsium pengambilan divestasi Shell tersebut.

“Tergantung dari konsorsiumnya saja mau bentuknya, ini kan masih 35 persen yang lowong,” ujar Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

blok masela shell Shell Indonesia shell indonesia medco medco energi internasional
Editor : Kahfi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top