Bisnis.com, NUSA DUA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meyakini hubungan kemitraan di bidang ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan akan semakin kokoh.
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas ini, banyak kemajuan di bidang ekonomi, perdagangan, budaya, dan konektivitas antarmasyarakat yang dicapai Indonesia dan Korea yang dapat terus diperkuat oleh kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas sejumlah isu perdagangan dan ekonomi, baik di forum bilateral, regional dan global, antara lain persiapan implementasi Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Republik Korea (IK-CEPA) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Presidensi G20 Indonesia, serta kerja sama rantai pasok global.
Dia menyebut pada 2023, Indonesia dan Korea Selatan akan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Zulhas berharap implementasi IK-CEPA dan RCEP dapat mempererat hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara.
"Indonesia dan Republik Korea meyakini, cakupan perjanjian yang komprehensif akan memberikan berbagai manfaat dan peluang bagi kedua negara,” ujar Zulhas, Rabu (21/9/2022).
Sementara itu, Menteri Perdagangan Republik Korea Ahn Dukgeun menyambut baik kemajuan proses ratifikasi Indonesia.
“Kami juga bermaksud menyelenggarakan forum bisnis yang menandai momentum pemberlakuan IK-CEPA, guna mendorong peningkatan perdagangan kedua negara dan investasi Korea di Indonesia", ucap Ahn.
Eratnya hubungan perdagangan kedua negara, lanjut Zulhas, juga ditandai dengan penandatanganan tiga kontrak dagang antara pelaku usaha dari Indonesia dan Korea Selatan yang akan berlangsung pada Jumat (23/9/2022). Sejumlah komoditas unggulan Indonesia yang diminati yaitu produk olahan singkong, porang, dan kentang.
Sebagai informasi, pada Januari--Juli 2022, perdagangan Indonesia ke Republik Korea tercatat sebesar US$14,03 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Republik Korea sebesar US$7,27 miliar dan impornya US$6,77 miliar.
Sementara pada 2021, total perdagangan Indonesia-Republik Korea tercatat sebesar US$18,41 miliar. Ekspor Indonesia ke Republik Korea di tahun tersebut tercatat sebesar US$8,9 miliar dan impornya sebesar US$9,4 miliar. Nilai tersebut menjadikan Korea Selatan sebagai negara tujuan ekspor ke-7 dan negara asal impor ke-6 bagi Indonesia.
Sementara itu, nilai penanaman modal Indonesia dari Republik Korea pada 2021 sebesar US$1,64 miliar dengan 2.511 proyek yang menjadikan Korea Selatan sebagai negara asal investasi asing langsung (FDI) ke-7 bagi Indonesia.