Bisnis.com, JAKARTA - Setelah bulan Juli lalu mengadakan acara di beberapa kampus di Samarinda, Kalimantan Timur dan dilanjutkan berkeliling 35 PTN-PTS di kota pelajar Yogyakarta kemudian setelahnya di Universitas Pelita Harapan (UPH), Banten. B20 Indonesia bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Utara kembali menggelar kegiatan B20 Goes to Campus (GTC) di Manado, Jumat (16/9/2022).
Dalam acara GTC ini, ratusan mahasiswa/i USR dan kampus-kampus lain antusias memadati lokasi acara. Program GTC ini bertujuan untuk mensosialisasikan agenda dan tujuan B20 Indonesia, khususnya kepada mahasiswa dan pengusaha lokal serta mengajak mereka untuk terlibat aktif dalam menyukseskan KTT G20 dan B20 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 13-14 November.
Lebih lanjut, program ini mencerminkan upaya B20 dalam mengadvokasi rekomendasi kebijakan G20. B20 telah menggelar berbagai side event dan dialog yang membahas rekomendasi kebijakan terkait tiga prioritas G20, yaitu; Transisi Energi, Infrastruktur Kesehatan dan Digitalisasi.
B20 Indonesia menerjemahkan ketiga prioritas tersebut menjadi enam task forces dan satu action council yang selama beberapa bulan terakhir telah membahas dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk negara-negara G20.
B20 GTC di Manado, Sulawesi Utara juga dihadiri Rio Dondokambey, Ketua Umum KADIN Provinsi Sulawesi Utara. Selain itu hadir juga jajaran petinggi dari Universitas Sam Ratulangi dan kampus-kampus lain yang diundang dalam acara GTC ini.
Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani berkesempatan secara langsung memberikan penjelasan mengenai B20 kepada ratusan mahasiswa Manado. Shinta menjelaskan Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang pertama terpilih menjadi Presidensi G20.
“Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 Ini merupakan suatu kehormatan sekaligus kesempatan besar bagi kita untuk menunjukkan bagaimana komitmen dan langkah strategis yang dilakukan Indonesia dalam rangka mendorong dunia untuk bangkit dan pulih secara bersama pasca pandemi.
Dalam kesempatan ini, Shinta juga menjelaskan posisi B20 Indonesia sebagai outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. Melalui keberadaan para pelaku dan pimpinan bisnis terkemuka dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
Selain itu, Shinta juga mengatakan bahwa beberapa pemimpin bisnis terkemuka dunia merupakan anggota dari B20 seperti Anthony Tan of Grab, Tony Blair yang merupakan mantan Perdana Menteri Inggris, Michael Bloomberg, Brad Smith of Microsoft, Alan Jope of Unilever dan masih banyak lainnya.
Sebagai Presidensi G20-B20, lanjut Shinta, Indonesia memiliki kesempatan dan peluang untuk menonjolkan program prioritas yang berkaitan dengan kepentingan nasional dan negara-negara berkembang agar lebih inklusif dan adil seperti fokus pada perempuan, digitalisasi dan UMKM. Pasalnya, selama ini agenda G20 biasanya selalu didominasi oleh kepentingan negara-negara maju sehingga tetap melahirkan kesenjangan dengan negara berkembang.
“B20 Indonesia memiliki legacy yang merupakan upaya kolaboratif berkelanjutan negara-negara G20 guna memecahkan tantangan global dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Ada enam legacy yang disiapkan antara lain Carbon Center of Excellence, B20 Wiki, One Global Women Empowerment (OGWE) serta global One Shot campaign,” ujar Shinta.
Shinta menegaskan B20 Indonesia terus mendukung UMKM, salah satunya melalui B20 Wiki untuk meningkatkan bisnis mereka sehingga bisnis yang mereka jalani dapat memasuki global supply chain. Platform B20 Wiki memiliki 3 fitur yakni; Wiki Learn, Wiki Do dan Wiki Scale.
Selanjutnya, B20 Indonesia tentu ingin membangun pengetahuan, kapabilitas dan kepemimpinan untuk memberdayakan dan mempercepat inklusi perempuan dalam bisnis melalui platform OGWE. Bagi Shinta, Sulawesi Utara, khususnya Manado memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu mercusuar pertumbuhan ekonomi di masa depan, terutama di bidang pariwisata.
Pada tahun 2021 sektor pariwisata tumbuh sebesar 17%, Sulawesi Utara berpotensi meningkatkan energi terbarukannya lebih dari 195,06 MW dan sekitar 37,19% listrik Sulawesi Utara dihasilkan dari sektor energi baru dan terbarukan yang berpusat di Likupang, salah satu dari lima destinasi super prioritas.
“Mahasiswa/i Manado harus mengambil peran dengan memberikan saran, gagasan dan riset inovatif terkait teknologi terbarukan, eco tourism dan juga digitalisasi seperti melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Regional Manado. B20 Indonesia juga membuka peluang bagi mahasiswa/i Manado untuk menjadi volunteer dan sukarelawan yang ingin terlibat dalam pelaksanaan B20 Summit November mendatang,” jelasnya.