Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kendaraan listrik (EV) asal China, Zhejiang Leapmotor Technology Co., berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di bursa Hong Kong.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (20/9/2022), Leapmotor menargetkan sebanyak HK$8,1 miliar (US$1 miliar atau Rp14,97 Triliun) dari IPO ini. Perusahaan menawarkan sekitar 131 juta saham dengan harga antara HK$48 dan HK$62 per saham, dengan perkiraan perdagangan awal di bursa Hong Kong pada Kamis (29/9/2022) mendatang.
Penawaran ini telah menarik lima investor utama, termasuk Dana Industri Zhejiang dan Dana Industri Jinhua, yang sepakat membeli saham senilai sekitar US$308,5 juta.
Leapmotor berencana menggunakan dana IPO tersebut untuk mengembangkan bisnisnya dan mempromosikan kesadaran merek, sesuai dengan ketentuan kesepakatan.
Berdasarkan prospektus IPO yang dikutip Frost & Sullivan, fokus utama Leapmotor adalah pada pasar kendaraan listrik kelas menengah atas dengan kisaran harga 150.000-300.000 yuan (US$21.400-42.800), dan segmen ini diperkirakan akan tumbuh paling cepat pada 2023.
China International Capital Corp., Citigroup Inc., JPMorgan Chase & Co., dan CCB International Holdings pun merupakan sponsor dari IPO Leapmotor.
Baca Juga
Kabar IPO tersebut menandakan minat investor dalam industri yang sebagian besar kebal terhadap pengawasan peraturan China yang melumpuhkan sektor teknologi negara yang lebih luas. Produsen kendaraan listrik dianggap memiliki peran kunci dalam upaya elektrifikasi dan energi bersih nasional.
IPO mengikuti apa yang disebut kesepakatan “homecoming” oleh pembuat EV China yang terdaftar di AS XPeng Inc. dan Nio Inc. sejak tahun lalu di tengah perselisihan yang sedang berlangsung antara regulator di kedua negara.
Perusahaan EV China lainnya yang sedang mempertimbangkan untuk listing di bursa Hong Kong, termasuk Zeekr Intelligent Technology Ltd. dan Hozon New Energy Automobile Co.