Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Perdagangan RI Januari—Agustus 2022 Tembus Rp521 Triliun

Surplus pada periode Januari—Agustus 2022 ini pun mendekati capaian surplus keseluruhan tahun 2021.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). /Antara Foto-Nova Wahyudi
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/1/2022). /Antara Foto-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2022 mencatatkan surplus sebesar US$34,92 miliar atau Rp521,39 triliun.

Capaian tersebut melonjak sebesar 68,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Januari hingga Agustus 2021, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$20,71 miliar.

Surplus pada periode Januari—Agustus 2022 ini pun mendekati capaian surplus keseluruhan tahun 2021 yang sebesar US$35,33 miliar, terutama disebabkan oleh lonjakan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.

“Neraca perdagangan secara kumulatif mencatat surplus US$34,92 miliar atau tumbuh 68,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2022).

Secara kumulatif, BPS mencatat neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar US$51,67  miliar, sementara neraca perdagangan migas mencatatkan defisit US$16,76 miliar.

Nilai ekspor pada Januari hingga Agustus 2022 mencapai US$194,60 miliar, meningkat 35,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Sejalan dengan itu, impor pada periode yang sama tercatat mencapai US$159,68 miliar, meningkat 29,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Adapun, pada Agustus 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar US$5,67 miliar.

Total nilai ekspor pada periode tersebut mencapai US$27,91 miliar, sementara total nilai impor sebesar US$22,15 miliar.

Neraca perdagangan nonmigas pada Agustus 2022 mencatatkan surplus sebesar US$7,74 miliar, dengan komoditas penyumbang utama yaitu bahan bakar mineral (HS 27), besi dan baja (HS 72), lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15).

Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit sebesar US$1,98 miliar, dengan komoditas penyumbang utama, yaitu minyak mentah, hasil minyak, dan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper