Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kanada Batalkan Pajak Digital untuk Google Cs, Modal Bujuk Amerika Kembali Berunding Tarif Impor

Kanada membatalkan kebijakan pajak layanan digital atau digital services tax (DST) terhadap perusahaan teknologi global yang mencakup Google hinga Facebook.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dan Presiden AS Donald Trump menghadiri sesi foto selama KTT G7, di Kananaskis, Alberta, Kanada, 16 Juni 2025./Reuters-Suzanne Plunkett
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Mark Carney, dan Presiden AS Donald Trump menghadiri sesi foto selama KTT G7, di Kananaskis, Alberta, Kanada, 16 Juni 2025./Reuters-Suzanne Plunkett

Bisnis.com, JAKARTA —

Kanada membatalkan kebijakan pajak layanan digital atau digital services tax (DST) terhadap perusahaan teknologi global seperti Meta Platforms Inc. yang memiliki WhatsApp hingga Facebook serta Alphabet Inc. (Google). guna membuka kembali jalur negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Langkah tersebut diumumkan Menteri Keuangan Kanada, Francois-Philippe Champagne, melalui unggahan di media sosial pada Minggu (29/6/2025) malam waktu setempat.

“Pencabutan DST akan memungkinkan negosiasi bergerak maju secara signifikan dan memperkuat upaya kami dalam menciptakan lapangan kerja serta membangun kemakmuran bagi seluruh warga Kanada,” tulis Champagne, dikutip dari Bloomberg pada Senin (30/6/2025).

Bagi Kanada, pembicaraan dagang dengan AS memiliki arti strategis. Sekitar 75% ekspor Kanada ditujukan ke AS, mencakup sebagian besar produk minyak, komoditas utama lainnya, hingga mobil dan truk rakitan Kanada.

Di sisi lain, AS juga memiliki kepentingan besar dalam hubungan dagang tersebut. Kanada merupakan pembeli terbesar produk-produk asal AS. Pada 2024, AS mengekspor sekitar US$440 miliar barang dan jasa ke Kanada serta mengimpor US$477 miliar dari negara tetangganya itu, menurut data pemerintah AS.

Penerapan pertama pajak layanan digital Kanada sejatinya dijadwalkan mulai berlaku pada Senin ini. Pajak yang disahkan tahun lalu oleh pemerintahan Perdana Menteri sebelumnya, Justin Trudeau, menetapkan pungutan sebesar 3% atas pendapatan layanan digital dari pengguna di Kanada yang melebihi C$20 juta (sekitar US$14,6 juta) per tahun kalender.

Jika diterapkan, kebijakan ini berpotensi menelan biaya miliaran dolar dari raksasa teknologi global. Sejumlah negara seperti Inggris telah lebih dulu menerapkan pajak serupa.

Namun, menurut pernyataan resmi Departemen Keuangan Kanada, pemerintah akan menangguhkan kewajiban pembayaran yang seharusnya dimulai hari ini, sekaligus menyiapkan legislasi untuk mencabut pajak tersebut secara permanen.

Menanggapi unggahan Trump, sejumlah pelaku usaha dan politisi Kanada kembali mendesak pemerintahan Carney untuk membatalkan pajak digital. Para penentang kebijakan ini sejak awal berargumen bahwa pajak tersebut hanya akan meningkatkan biaya layanan digital bagi masyarakat serta memicu aksi balasan dari AS.

Meski demikian, sebagian pihak menilai pajak digital telah dijadikan sebagai alat tawar oleh pemerintahan Carney dalam perundingan dagang dengan Washington.

Sebelumnya, pada Jumat (27/6/2025) sore pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya menghentikan seluruh pembicaraan dagang dengan Kanada sebagai respons atas pengenaan pajak digital tersebut. Trump juga mengancam akan mengenakan tarif baru dalam waktu sepekan.

Namun, dalam perkembangan terbaru, Trump dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney sepakat untuk melanjutkan kembali negosiasi dan menargetkan tercapainya kesepakatan sebelum 21 Juli 2025. Nilai tukar dolar Kanada pun menguat menyusul kabar tersebut


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper