Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina mengungkapkan rencana pembatasan beli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar masih menunggu keputusan dari pemerintah.
Pjs. VP Corporate Communications Pertamina Heppy Wulansari mengatakan, pada prinsipnya Pertamina akan memastikan kuota BBM hingga akhir tahun tercukupi.
“Belum. Sejauh ini belum ada perintah pembatasan. Kita masih menunggu untuk kebijakan pengaturannya. Dari pemerintah seperti apa. Kita sebagai badan usaha pada prinsipnya akan mengikuti semua regulasi yang ditetapkan pemerintah,” kata Heppy saat ditemui dalam acara Pelepasan Jelajah BUMN di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Heppy melanjutkan, pihaknya pun masih menunggu arahan pemerintah terkait penambahan kuota BBM Pertalite dan Solar. Seperti diketahui, pemerintah berencana membatasi pembelian Pertalite dan Solar lewat aplikasi MyPertamina. Dengan kata lain, masyarakat yang berhak atas BBM subsidi akan terjaring melalui verifikasi data di aplikasi itu.
Namun, hingga kini pemberlakuan MyPertamina belum berjalan. Sebab, PT Pertamina (Persero) pun masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.
Selain itu, pemerintah juga disebut membuka opsi untuk membeli minyak mentah dari Rusia. Sebab, minyak mentah dari Rusia disebut paling murah di tengah melonjaknya harga minyak dunia. Namun, Heppy enggan menjawab pertanyaan Bisnis ihwal rencana pembelian minyak mentah dari Rusia tersebut.
Sebelummnya, rencana pembelian minyak dari Rusia pernah disinggung Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada akhir Maret 2022 lalu.
Nicke mengatakan, pembelian minyak mentah asal Rusia tersebut rencananya akan diolah di Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Terutama, setelah perusahaan rampung melakukan perbaikan (revamping) pada kilang tersebut di bulan Mei.
Nicke menyebut, dengan rampungnya revamping Kilang Balongan pada Mei tahun ini, setidaknya Pertamina akan lebih fleksibel untuk menerima berbagai jenis minyak mentah untuk diolah, termasuk minyak mentah yang tengah dijajaki dari Negeri Beruang Putih itu.
"Di tengah situasi geopolitik kita melihat ada opportunity untuk membeli minyak Rusia dengan harga yang baik. Pak Taufik (Dirut PT KPI) sudah approach," kata Nicke dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).
Pertamina sendiri, menurut Nicke, juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Bank Indonesia terkait rencana pembelian minyak tersebut, mengingat hal ini juga menyangkut terkait isu politis.