Bisnis.com, MAKASSAR - Terminal Petikemas Makassar (TPM) dan Makassar New Port (MNP) rencananya akan dikelola secara bersamaan oleh satu manajemen dan bakal memiliki kapasitas hingga 3 juta twenty foot equivalent per units (TEUs).
Terminal Head TPM Muhammad Syukur mengatakan rencana penyatuan kedua terminal di Makassar itu akan menggabungan dua organisasi yang saat ini terpisah, kendati sama-sama berada di bawah Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
Tidak hanya soal manajemen, kedua terminal nantinya bisa berbagi sumber daya ketika sudah digabungkan menjadi satu.
"Ke depan akan ada penyatuan. Jadi, resources TPM dan MNP akan bisa kita share, begitu pula proses penyandaran kapal akan jadi satu-kesatuan atau pengelolaan. Itu rencana ke depan dari manajemen," ujarnya kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Minggu (11/9/2022).
Saat ini, TPM memiliki kapasitas hingga 700.000 TEUs setahun. Sebelum adanya MNP, terminal tersebut mengalami stagnasi hingga memicu adanya antrean panjang kapal.
Adanya MNP juga diharapkan bisa mendukung kedua terminal untuk menjadi cikal bakal main hub pada kawasan Indonesia Timur, sehingga bisa melayani bongkar muat kapal kontainer besar dari dan ke mancanegara.
Baca Juga
Di sisi lain, Terminal Head Makassar New Port (MNP) Zulkifli mengatakan bahwa tahap 1A pembangunan terminal sudah rampung dan beroperasi sejak 2018. Saat ini, kapasitas MNP yang telah beropasi yaitu sebesar 588.549 TEUs dalam setahun.
Kendati demikian, arus (throughput) peti kemas yang telah tercapai pada tahun lalu baru sebesar 185.878 TEUs saja.
"Throughput kita di 2021 itu sudah mencapai 185.878 TEUs. Kapasitas kami memang 585.549 tapi throughput masih segitu," jelas Zulkifli.
Untuk itu, pihak MNP tengah mengebut penyelesaian proyek pembangunan MNP tahap 1B dan 1C yang sudah berjalan sekitar 90 persen. Harapannya, pembangunan rampung pada 2023 sehingga menambah kapasitas MNP menjadi 2,5 juta TEUs dalam setahun.
Oleh karena itu, setelah rampungnya tahap pembangunan MNP 1B dan 1C, serta kapasitas yang saat ini sudah dimiliki oleh TPM, maka keduanya diperkirakan bisa memiliki kapasitas sebesar 3 juta TEUs.
"Setelah 1B dan 1C selesai, itu kapasitas 2,5 juta [TEUs]. Ditambah dengan [Terminal Petikemas] Makassar existing itu jadi 3 juta [TEUs]. Sekitar segitu kira-kira," ujar Ketua Project Makassar New Port Arwin.
Selanjutnya, tahap 2 dan 3 pembangunan MNP nantinya juga akan meliputi terminal multipurpose hingga kawasan industri. Konektivitas antara kedua terminal peti kemas juga akan dipermudah dengan adanya pembangunan jalan tol akses Makassar New Port.