Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Ungkap Dampak Kenaikan Harga BBM di Sektor Pariwisata

Meparekraf Sandiaga Uno menyebut kenaikan harga BBM berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

Sandiaga mengatakan Kemenparekraf akan melakukan beberapa langkah menyikapi kenaikan harga BBM. Pertama, yakni memberikan bantuan bimbingan teknis dan pendampingan agar pelaku parekraf di level kecil dan menengah bisa mengelola biaya operasionalnya lebih baik.

“Kenaikan harga BBM memiliki dampak yang sangat signifikan bagi sektor parekraf. Kondisi ini tidak dapat dihindari bahwa sektor parekraf identik dengan mobilitas manusia, yang identik dengan penggunaan energi,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (12/9/2022).

Kedua, lanjut Sandiaga, pihaknya akan mengelola pariwisata minat khusus yang berpotensi mengurangi konsumsi BBM, baik langsung maupun tidak langsung.

Ketiga, industri parekraf juga harus shifting ke Energi Baru Terbarukan (EBT), untuk mengurangi energi fosil yang sekarang harganya meningkat, dengan menggunakan energi surya, listrik, dan sumber daya angin atau tenaga bayu.

“Mudah-mudahan ini bisa membantu wisata domestik dan produk ekonomi kreatif dalam menyikapi kenaikan harga BBM,” ujarnya.

Meski demikian, Sandiaga melihat adanya optimisme dari meningkatnya kunjungan wisatawan khususnya masyarakat kelas menengah ke atas. Menurutnya, di kalangan menengah ke atas berpandangan bahwa pariwisata adalah kebutuhan utama.

“Kenaikan harga BBM 30 persen menyebabkan kenaikan harga di industri parekraf dan pendukungnya. Pariwisata menjadi kebutuhan utama, perlu untuk healing, sesekali perlu refreshing tapi enggak boleh bikin kantong kering, apalagi bikin kepala pening,” tuturnya.

Sandiaga menuturkan perlu adanya evaluasi untuk menyikapi dampak yang signifikan tersebut. Menurutnya, hotel menengah ke atas memiliki risiko terimbas walaupun lebih rendah, dibanding dengan hotel-hotel di strata menengah dan menengah ke bawah. Sandiaga menjelaskan, hotel nonbintang dan akomodasi lain mengalami penurunan, dan diprediksi terjadi penurunan 5 persen.

Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan, 700.000 akomodasi (hotel bintang, nonbintang, dan akomodasi lainnya) memiliki rata-rata tingkat hunian hampir 40 persen.

“Ini berbanding terbalik, yang hotel berbintang, lebih tinggi daripada nonbintang. Maka dari itu, akomodasi nonbintang akan menjadi perhatian kita, karena itu yang digunakan banyak masyarakat. Kenaikan harga BBM kali ini, akan lebih menekan pengeluaran wisatawan saat berwisata sekitar 10 persen,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper