Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Asita setelah Luhut Sebut Wisata RI Salip Malaysia dan Thailand

Asita memberikan tanggapan terkait pernyataan Luhut yang menyebut Wisata RI salip Malaysia dan Thailand
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berjalan kaki menuruni bukit di Pulau Pandar, Labuan Bajo, NTT setelah melaksanakan 2nd Sherpa Meeting G20 Indonesia. Bisnis/Ni Luh Anggela
Delegasi Sherpa G20 dari berbagai negara berjalan kaki menuruni bukit di Pulau Pandar, Labuan Bajo, NTT setelah melaksanakan 2nd Sherpa Meeting G20 Indonesia. Bisnis/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, TURKISTAN – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Pariwisata Indonesia (Asita) menilai kunci sukses Indonesia menyalip peringkat wisata Malaysia dan Thailand karena langkah cepat semua pihak setelah bangkit dari pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Asita Didi Leonardo Manamba menyampaikan percepatan pengaktifan kembali sejumlah destinasi membuat industri pariwisata di Indonesia cepat pulih dibandingkan dengan negara kawasan.

“Reaktivasi destinasi wisata kita cepat, selain karena faktor penanganan Covid-19 yang cukup bagus, seperti program vaksinasi sampai booster, sehingga membuat aktivitas pariwisata kita bergeliat,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke Kazakhstan dalam rangka melihat destinasi wisata baru, akhir pekan ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan skor Travel and Tourism Development Index Indonesia meningkat dari 4,2 ke 4,4 sehingga ranking pariwisata naik dari 44 ke 32.

"Untuk pertama kalinya [ranking pariwisata] Indonesia berada di atas Thailand dan Malaysia," ujarnya dalam sambutannya secara virtual di acara Forum Investasi 5 Destinasi Super Prioritas di Labuan Bajo, NTT pada Jumat, (9/9/2022).

Menurut dia, capaian itu membuat perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap pengembangan lima destinasi wisata super prioritas lebih besar. Pengembangan lima destinasi tersebut merupakan salah satu program strategis nasional sehingga pembangunan infrastruktur dan fasilitasnya diprioritaskan.

Luhut berujar, pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak selama masa pandemi. Berdasarkan survei United Nation World Tourism Organization, sektor di negara-negara Asia Pasifik baru akan kembali normal pada 2024.

Oleh sebab itu, sambungnya, Indonesia harus terus berbenah dan mempersiapkan diri melalui agenda berskala internasional. Tidak hanya World Super Bike dan MotoGP di Mandalika, Indonesia bakal menjadi tuan rumah agenda G20 tahun ini.

Selanjutnya, ada lomba F1 H20 di Danau Toba, serta KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 2023.  Banyaknya acara berskala internasional di Indonesia, tambah Luhut, menunjukkan kepercayaan internasional kepada negara semakin tinggi.

Pengaruh Covid-19

Didi menambahkan, wabah Covid-19 membuka mata masyarakat yang tinggal di daerah wisata, bahwa kehadiran pelancong di daerahnya adalah sumber mata pencaharian, sehingga kenyamanan, keramahan sampai kebersihan sangat dijaga untuk mendatangkan wisatawan.

“Masyarakat di daerah wisata sekarang sudah aware dengan apa yang harus dilakukan apabila ingin wisatawan datang ke daerahnya. Pengalaman pandemi semakin membuka mata untuk meningkatkan kualitas layanan, sehingga tingkat wisata di Indonesia pun meningkat drastic,” ujarnya.

Selain itu, dia melihat sejumlah program seperti desa wisata hingga atraksi wisata turut mendorong kunjungan wisata di Indonesia. Menurut dia, setidaknya peningkatan kunjungan wisata untuk tingkat lokal cukup tinggi.

“Untuk kondisi saat ini memang kunjungan wisata untuk tingkat lokal menjadi ujung tombak dalam memulihkan industri pariwisata. Itu yang harus kita lakukan dengan membangun campaign berwisata lokal.”

Dia menambahkan sejumlah program seperti desa wisata hinga atraksi wisata turut mendorong percepatan pemulihan pariwisata nasional. Apalagi dengan adanya program 10 destinasi wisata super prioritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper