Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak: Harga Ayam Hidup Anjlok, Pemerintah Perlu Turun Tangan

Peternak mengeklaim harga ayam hidup anjlok di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) dan berharap pemerintah bisa memberikan solusi.
Pekerja memeriksa kondisi kandang dan ayam di peternakan ayam modern Naratas, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). -Antara
Pekerja memeriksa kondisi kandang dan ayam di peternakan ayam modern Naratas, Desa Jelat, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020). -Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia mengeklaim harga ayam hidup anjlok dan berharap pemerintah bisa memberikan solusi.

Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan peternak kembali mengalami kerugian akibat harga ayam hidup kembali anjlok di bawah Harga Pokok Produksi (HPP), sejak Agustus 2022.

"Kami berharap pemerintah segera turun tangan, karena di beberapa tempat harga ayam sudah terjun bebas di bawah HPP selama 2 bulan terakhir," ujarnya, Jumat (9/9/2022).

Dia menilai pemerintah perlu menyeimbangkan permintaan dan penawaran anak ayam (day old chicken/DOC). Di sisi lain, perlu ada intervensi dari pemerintah agar harga yang diterima peternak bisa di atas HPP.

Singgih menuturkan harga ayam broiler sempat menyentuh angka Rp15.000 per kg di tingkat peternak daerah Jawa. Harga tersebut jauh di bawah ongkos produksi sebesar Rp21.000 per kg.

Menurutnya, hal tersebut memerlukan langkah strategis dan cepat agar kondisi yang merugikan peternak ini tidak berlarut.

Sebelumnya, sejumlah peternak menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (7/9/2022) sebagai bentuk protes terhadap buruknya harga jual harga ayam hidup pada akhir-akhir ini yang jatuh jauh di bawah HPP.

Para peternak menginginkan adanya perbaikan harga untuk menjaga kelangsungan usaha beternak.

Sebelumnya, katanya, Pemerintah sudah membuat kebijakan yang pro peternak sepanjang tahun lalu hingga Maret 2022. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) sempat menyeimbangkan pasokan ayam dengan harapan agar harga ayam membaik dan stabil.

Hasilnya, pengurangan pasokan yang signifikan di hulu melalui Cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS), jumlah final stock ayam dapat berkurang drastis dan berhasil menstabilkan harga ayam di tingkat peternak dengan baik.

Rendahnya ayam hidup disebabkan kelebihan pasokan dibandingkan kemampuan serap pasar, untuk menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan tersebut perlu diambil langkah strategis yang instant adalah dengan mengurangi pasokan DOC.

Sejauh ini, cutting HE dinilai sebagai instrumen yang paling efektif dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan dan memperbaiki harga ayam hidup.

Sementara, ongkos produksi kian sulit ditekan, terlebih saat ini harga BBM naik yang tentunya semakin membebani ongkos produksi dan biaya logistik. Ditambah harga bahan baku pakan masih cukup mahal, karena lebih dari 70 persen nilai komponen pakan masih impor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper