Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Pelabuhan 2022: Ini Cara PT TPS Genjot Kinerja Terminal

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) berupaya menggenjot kinerja terminal dengan investasi container crane (CC) dan RTG elektrik baru.
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono
Aktivitas bongkar muat kontainer menggunakan Container Crane baru nomor 14 di dermaga internasional PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/4)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) segera investasi container crane (CC) dan RTG elektrik baru guna meningkatkan kinerja terminal. Rencananya, investasi tersebut akan direalisasikan pada 2024.

Direktur Utama TPS Surabaya Abdul Rofid Fanany mengatakan bahwa anak dari subholding PT Pelindo (Persero) itu kini memiliki 11 unit CC yang beroperasi untuk kapal kontainer domestik maupun internasional. Hanya tiga di antaranya yang berusia belia.

"Dari 11 CC kami, yang berusia di bawah 10 tahun itu hanya tiga unit. Yang lainnya berusia di atas 20 tahun bahkan ada yang berusia 30 tahun," kata Abdul Rofid di Kantor TPS Surabaya, Kamis (8/9/2022).

Oleh sebab itu, Abdul Rofid berencana untuk membeli empat unit CC baru sebagai upaya peremajaan CC yang ada saat ini. Diharapkan, empat unit CC baru itu bisa tiba pada 2024 mendatang.

Di sisi lain, TPS Surabaya juga berencana untuk menambah sebanyak 14 unit baru RTG elektrik untuk meningkatkan kecepatan aktivitas bongkar muat petikemas di dermaga.

Investasi juga dilakukan untuk mengganti sistem informasi perusahaan guna meningkatkan performa kinerja terminal petikemas.

Dengan berbagai investasi tersebut, TPS Surabaya menargetkan bisa meningkatkan kecepatan bongkar muat petikemas hingga 60 box ship per hour atau BSH. Saat ini, kinerja bongkar muat tercatat 51-52 BSH.

"Kami juga punya di RJP PT TPS dengan adanya alat-alat yang baru dan didukung teknologi informasi yang bagus kita di tahun 2027 lima tahun dari sekarang mengupayakan sampai dengan 2 juta TEUs. Saat ini 1,4 juta TEUs," ujar Abdul Rofid.

Total nilai investasi yang dibutuhkan, tambah Abdul Rofid, diperkirakan sekitar Rp1,2 triliun sampai dengan Rp1,5 triliun. Pengadaan peralatan baru tersebut ditargetkan tercapai pada sekitar semester II/2024.

"Dananya nanti disiapkan oleh perusahaan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper