Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan bandara dengan model KPBU unsolicited ini bisa diikuti oleh swasta lainnya.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, keberadaan Bandara Baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji. Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya.
Sementara itu, Presdir PT Suryo Dhaha Investama yang sekaligus juga sebagai Direktur Gudang Garam Tbk. Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.
“Kami juga sampaikan terima kasih kepada Gubernur Jatim dan Bupati Kediri yang telah membantu kelancaran pembangunan bandara ini. Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai Pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Adapun total nilai investasi mencapai Rp10,8 triliun. Pemerinciannya, Rp6,6 triliun pada tahap I, Rp1,2 triliun pada tahap II, dan Rp3 triliun pada tahap III.
Baca Juga
Dengan pembangunan ini kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.