Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan bercerita soal pendiri Gudang Garam yang rela merogoh kocek Rp6,6 triliun untuk membangun bandara di Kediri, Jawa Timur.
Luhut menuturkan bagaimana awalnya pendiri Gudang Garam Susilo Wonowidjojo mendatanginya pada saat dirinya menjabat sebagai Menteri ESDM pada 2016 dan menyatakan keinginannya dalam membangun bandara.
Namun, sayangnya pembangunannya masih terbentur sejumlah aturan yang dibicarakan bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain aturan, masalah pembebasan lahan juga menjadi isu utama dalam proyek ini.
Tak hanya itu, persoalan pembebasan lahan juga menjadi persoalan krusial atau isu utama dalam pembangunan bandara. Luhut pun menilai proyek ini bersejarah karena penandatanganan ini merupakan KPBU Bandara unsolicited pertama di RI.
"Waktu hendak membangun bandara ini, yang bikin saya tertegun terdiam adalah Pak Susilo Direktur Gidang Garam bilang pokoknya semua uang dari dia, tinggal izinnya saja dari pemerintah," ujarnya, Rabu (7/9/2022).
Luhut lantas merespons rencana tersebut dengan positif. Mengingat nantinya pembangunan bandara bukan hanya soal satu proyek tetapi juga implikasi ke lingkungan ekonominya.
Baca Juga
"Nah saya pikir enak juga kalau kita tinggal izin aja.Tapi kan ternyata tetap ada aturan yang harus kita ikuti, makanya kita carilah aturan itu. Sampai hari ini, saya kira ini merupakan jalan yang bagus," imbuhnya.
Perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Baru Kediri pun resmi ditandatangani pada hari ini Rabu (7/9/2022).
Bandara di Kediri, Jawa Timur ini menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan pembiayaan swasta murni tanpa menggunakan dana negara (APBN).
Menko Luhut mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama yang berinisiatif membangun bandara baru. Apresiasi juga disampaikan kepada Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan instansi terkait, yang telah mendukung kelancaran proses pembebasan lahan, perizinan dan proses lain menyangkut percepatan pembangunan bandara.