Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Pede Kinerja Positif Hingga Akhir 2022 Meski Harga BBM Naik

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis terhadap kinerja hingga akhir 2022 kendati adanya penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
ASDP Pede Kinerja Positif Hingga Akhir 2022 Meski Harga BBM Naik / ANTARA-Jessica Helena Wuysang
ASDP Pede Kinerja Positif Hingga Akhir 2022 Meski Harga BBM Naik / ANTARA-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) masih optimistis terhadap kinerja hingga akhir 2022 kendati adanya penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Perseroan memprediksi bisa mencetak laba Rp202,34 miliar pada semester II/2022 atau 100 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Sementara itu, laba sepanjang tahun diprediksi mencapai 541,06 miliar atau tumbuh 65,82 persen dari 2021 yakni Rp326,30 miliar.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan bahwa proyeksi pendapatan tersebut diraih dari target produksi penumpang maupun kendaraan yang lebih tinggi dari 2021.

"Terkait produksi penumpang dan kendaraan, ASDP menargetkan hingga akhir tahun dapat melayani 4,63 juta penumpang dan kendaraan sebanyak 5,9 juta unit kendaraan," terang Shelvy, Selasa (6/9/2022).

Untuk diketahui, pada tahun lalu ASDP mencatat produksi penumpang sebanyak 4,42 juta orang, dan total produksi kendaraan sekitar 5,3 juta kendaraan. Pencapaian tersebut mendorong perseroan mencetak pendapatan Rp3,55 triliun dan laba bersih Rp326,3 miliar selama Januari-Desember 2021.

Di sisi lain, Shelvy menyebut ASDP tengah menggodok pembahasan penyesuaian tarif penyeberangan menyusul penaikan harga BBM subsidi. Pembahasan dilakukan bersama dengan asosiasi pengusaha angkutan penyeberangan.

Penaikan tarif penyeberangan akibat harga BBM tidak terelakkan karena ikut terkereknya harga suku cadang. Selain itu, komponen BBM tercatat sebesar 40-50 persen terhadap biaya operasional kapal secara keseluruhan.

"Namun, kami tetap menunggu dan terus berkoordinasi dengan stakeholder dan regulator. Intinya, bagaimana tetap menjaga iklim industri tetap stabil dan memastikan pelayanan dan operasional penyeberangan tetap berjalan kondusif," ujar Shelvy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper