Bisnis.com, JAKARTA - PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) akan menaikkan tarif bus antarkota antarprovinsi (AKAP) seluruh rute menyusul penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Namun, penyesuaian tarif masih bisa dilakukan lagi dalam satu bulan ke depan jika dampak terhadap kebutuhan operasional lain makin meningkat.
Managing Director Lorena dan Karina Transport Dwi Ryanta Soerbakti meyakini bahwa dampak penaikan harga BBM akan berlanjut kepada biaya operasional lainnya seperti suku cadang dan lain-lain.
Oleh sebab itu, besaran penambahan tarif saat ini masih bersifat sementara dan akan disesuaikan jika ada peningkatan biaya operasional lain akibat harga BBM.
"Yang kami yakini akan terjadi selanjutnya adalah kenaikan-kenaikan harga spare part dan lain-lain sebagai efek domino dari kenaikan BBM tersebut. Hal tersebut yang harus kami waspadai dan evaluasi terus menerus," ujar Dwi, Senin (5/9/2022).
Untuk itu, emiten bus tersebut akan terus memantau perkembangan biaya operasional bus lainnya sekaligus permintaan pelanggan. Dwi mengakui bahwa saat ini daya beli masyarakat belum pulih akibat dua tahun pandemi Covid-19, sehingga penaikan tarif dilakukan secara bertahap.
Baca Juga
Adapun, tarif baru untuk bus AKAP Lorena sudah berlaku pada hari yang sama pengumuman penaikan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo.
Saat ini, kisaran kenaikan tarif sekitar Rp30.000 sampai dengan Rp40.000. Namun, penaikan tarif dilakukan bertahap sambil memantau penaikan harga spare parts dan lain-lain.
"Kenaikan tarif untuk sementara kami buat tidak terlalu tinggi. Di kisaran Rp30.000-Rp40.000. Mengingat daya beli masyarakat yang belum pulih 100 persen," ujarnya.
Selain itu, penaikan tarif berlaku untuk angkutan bandara (Jabodetabek Airport Connexion) dan Commuter Lines (Jabodetabek Residencial Connexion dan Trans Jabodetabek Reguler) mulai hari ini. Namun, kisaran penambahan tarif lebih rendah yakni Rp3.000 sampai dengan Rp10.000.